Baca Juga: Rusia Stop Pasokan Gas ke Uni Eropa, Polandia dan Bulgaria Korban Pertama
Menteri, khususnya, mengutip agresi NATO terhadap Yugoslavia, serangan ke Irak, Libya, upayanya untuk menghancurkan Suriah, serta "revolusi warna" di sejumlah negara, termasuk Ukraina.
"Semua ini telah menelan ratusan ribu nyawa dan menyebabkan kekacauan di berbagai wilayah di planet ini," tambahnya.
Menteri luar negeri Rusia mencatat bahwa Barat sedang mencoba "dengan metode yang paling brutal" untuk menekan negara-negara yang berusaha untuk melakukan kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang independen, dan ini bukan hanya tentang Rusia.
Baca Juga: Pemerintah Turki Tutup Ruang Udara untuk Militer dan Pesawat Sipil Rusia
“Kita bisa melihat bagaimana 'pemikiran blok' sedang diberlakukan di kawasan Asia-Pasifik. Lihatlah apa yang disebut strategi Indo-Pasifik yang dipromosikan oleh Amerika, yang memiliki orientasi anti-Cina yang jelas," kata Lavrov.
Semangat Doktrin Monroe kuno, Amerika berusaha untuk mendikte bagaimana dan dengan standar apa untuk hidup di Amerika Latin.
Ini menjelaskan embargo perdagangan ilegal yang sudah berlangsung lama terhadap Kuba, sanksi terhadap Venezuela, dan upaya untuk 'menggoyang' stabilitas di Nikaragua dan beberapa negara lain. Tekanan terus-menerus pada Belarus juga sejalan. Daftar ini dapat dilanjutkan."
Baca Juga: Situasi Global Memburuk, Presidensi G20 Indonesia Diharap Membawa Solusi atas Konflik Rusia-Ukraina
Menurut menteri Rusia, semakin cepat Barat menerima realitas geopolitik baru, "semakin baik bagi dirinya sendiri dan bagi seluruh komunitas internasional."
“Seperti yang ditekankan oleh Presiden China Xi Jinping di Forum Boao, 'Kita [harus] menjunjung tinggi prinsip keamanan yang tidak dapat dibagi, membangun arsitektur keamanan yang seimbang, efektif dan berkelanjutan, dan menentang pengejaran keamanan diri sendiri dengan mengorbankan keamanan orang lain", Ujar Lavrov menyimpulkan.***
Artikel Terkait
AS-Eropa Tekan Pemerintah India karena Kedekatan dengan Rusia
Rusia Buka Rahasia AS Sebagai Pemilik Tunggal Senjata Kimia di Dunia
Rusia Tawarkan Pasukan Nasional dan Bayaran Ukraina Meyerah Atau...
Israel Kecam Rusia Serang Ukraina, Tapi Terus Caplok Palestina
Boris Johnson Bertemu Narendra, Inggris Bujuk India Jauhi Rusia