Penulis : Mukhal Ibnu Sina
Dosen Pembimbing : Angga Rosidin, S.I.P., M.A.P.,
Kepala Program Studi : Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.I.P., M.Sos Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang, Serang
TOPMEDIA.CO.ID - Percaya bahwa ilmu sosial Indonesia harus bangkit dari keterjajahan teori Barat. Banyak kajian dan penelitian sosial kita hingga saat ini masih terjebak dalam kerangka berpikir yang tidak sepenuhnya sesuai dengan masyarakat Indonesia.
Meskipun teori-teori Barat memberikan dasar ilmiah yang kuat, mereka seringkali tidak dapat menjelaskan dunia kita yang lebih rumit, dan penuh dengan nilai-nilai budaya dan budaya yang unik.
Sebagai mahasiswa, saya percaya bahwa membangun ilmu sosial yang "berwajah Indonesia" sangat penting, yaitu ilmu sosial yang berasal dari sejarah, pengalaman, dan dinamika masyarakat kita sendiri.
Itu tidak berarti menolak teori Barat sepenuhnya. Sebaliknya, itu harus digunakan untuk diskusi dan pertimbangan kritis, bukan sekedar meniru.
Kami perlu mengembangkan gagasan dan metodologi baru yang dapat menangani masalah nasional secara aktual dan kontekstual.
Bangkit dari keterjajahan teori Barat juga berarti berani berpikir sendiri, menulis dari perspektif lokal, dan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai sumber pengetahuan dan objek penelitian. Dengan demikian, ilmu sosial Indonesia dapat menjadi lebih signifikan dan berkontribusi pada pembangunan pemikiran global.
Baca Juga: Bupati Serang Ratu Zakiyah Salurkan Bantuan Permodalan 1400 Pelaku UKM
Oleh karena itu, ilmu sosial Indonesia tidak hanya memiliki kemampuan untuk menjadi "pengikut" diskusi global, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi ide-ide baru dan relevan bagi dunia. Salah satu langkah penting menuju kemandirian intelektual adalah membangun ilmu sosial yang berakar pada pengalaman bangsa sendiri.
Ini adalah upaya untuk melepaskan pengetahuan dari kolonialisme agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teori tetapi juga produsen ide yang akan membentuk cara berpikir dunia di masa depan.
Proyek menciptakan ilmu sosial dengan wajah Indonesia adalah proyek yang panjang dan menantang. Kita dapat membangun ilmu sosial yang benar-benar mencerminkan jati diri bangsa kita hanya dengan memiliki keberanian untuk berpikir kritis, kesediaan untuk menggali pengetahuan lokal, dan semangat untuk berbicara dengan orang-orang dari seluruh dunia. Ilmu sosial Indonesia akan menjadi cermin bagi masyarakatnya sendiri dan pelita bagi dunia yang sedang mencari cara baru untuk memahami kemanusiaan.***
Artikel Terkait
Gubernur Banten Andra Soni Saksikan Laga Dewa United Vs Phnom Penh Crown FC.
Program MBG Indonesia Jadi Sorotan Positif di Forum PBB Jenewa
Refleksi Sumpah Pemuda: Patriotisme Masa Lalu dan Amanah Pemuda Masa Kini
Anggota DPRD Banten Aly Taufiq Dorong Perbaikan Data Bansos di Kecamatan Pamulang, Ini Hasil Aspirasi Masyatakat
Hadir dengan Penyegaran Terbaru, New Honda Genio Makin Bergaya Retro dan Fashionable
Bupati Serang Ratu Zakiyah Salurkan Bantuan Permodalan 1400 Pelaku UKM
Berdayakan Kader Posyandu, Dosen dan Mahasiswa STIKes Salsabila Serang Latih Pembuatan Nudelor Tekan Stunting