Nama Rasuna Said Menjadi Trending jadi Halaman Utama Pencairan Google

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 15:49 WIB
Tokoh Pergerakan Perempuan Jadi Cover Laman Google (Foto: Screenshot Google)
Tokoh Pergerakan Perempuan Jadi Cover Laman Google (Foto: Screenshot Google)

TOPMEDIA.CO.ID - Nama Rasuna Said menjadi trending setelah hari ini menjadi cover halaman pencairan di mesin Google.

Usut punya usut, ternyata Rasuna Said adalah pahlawan Indonesia yang memiliki julukan menarik. Berikut sejarah singkat Rasuna Said dikutip dari titiktemu.co.

Rasuna lahir ditengah gejolak anti-kolonialisme di Indonesia. Pada abad itu, muncul konflik agama antar kaum. Rasuna berasal dari keluarga terpandang dan religius di desanya. Ia dibesarkan oleh pamannya karena ayahnya sering pergi untuk berdagang.

Setelah mengenyam pendidikan sekolah dasar, ia memutuskan melanjutkan ke Sekolah Putri Diniyah. Disana ia mulai mendidik anak-anak yang lebih muda. Kemudian pada 1926, Rasuna kembali ke Maninjau karena gempa bumi besar di Padang Panjang.

Baca Juga: BSSN: Peretasan Bjorka, Sebagian Data Bocor Valid

Seperti yang dilansir titiktemu.co dari buku dengan judul “Rasuna Said: Lioness of the Indonesian Independence Movement” yang ditulis Sally White. Rasuna Said merupakan perempuan Indonesia yang lahir di Sumatera Barat tepatnya di Maninjau pada 14 September 1910.

Kontribusi dan perannya dalam gerakan nasionalis menjelang tahun kemerdekaan Indonesia, membuatnya disebut Srikandi dan Singa Betina.

Baca Juga: Tokoh Pergerakan Perempuan Jadi Halaman Utama Google, Inilah Sosok Perempuan Pahlawan Indonesia

Singkat cerita, beragam opini muncul dan menyatakan bahwa peran perempuan dari pantai Barat cenderung tertarik gerakan politik. mereka lebih tajam daripada laki-laki.

Oleh karena itu, Rasuna pun mendapatkan reputasi dan berani mengekspresikan ide-ide politiknya. Perannya dalam dunia politik membuat Pemerintah Belanda khawatir.

Rasuna dianggap sebagai perwujudan sosok dan semangat juang perempuan. Beliau dikenal oleh masyarakat pada November 1932 saat menjadi wanita pertama yang ditangkap dan didakwa Pemerintah Kolonial belanda karena dianggap menghasut dan menjelek-jelekkan Belanda ke masyarakat.

Saat terbebas dari penjara pada 1934, ia kembali ke Padang dan belajar selama 4 tahun di Pesantren. Ia memulai karir jurnalistiknya dan menulis beberapa kritik pedas kepada Belanda yang dianggap menyengsarakan Indonesia.

Baca Juga: Bertambah Rp667 Miliar, Al Muktabar: Penyusunan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2022 Aktual Dan Rasional

Pada 1942, ia bergabung dengan Pemuda Nippon Raya yang didirikan oleh Chatib Sulaiman yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia. Jepang pun curiga dengan organisasi ini dan menangkap Rasuna, kali ini ia berhasil bebas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X