651 Rekening Bank Terindikasi Judi Online Diblokir, Meutya Hafid Sebut BCA Paling Banyak Digunakan Judol

photo author
- Sabtu, 23 November 2024 | 15:49 WIB
Menteri Komdigi, Meutya Hafid (TOPmedia.co.id / Istimewa)
Menteri Komdigi, Meutya Hafid (TOPmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid menyampaikan pihaknya telah mengajukan permohonan pemblokiran rekening bank yang terkait dengan aktivitas judi online.

Sebanyak 651 permohonan pemblokiran rekening bank terindikasi judi online pada periode 8 Agustus 2023 hingga 19 November 2024 telah diajukan oleh Menkomdigi.

Pernyataan itu terungkap saat Menteri Komdigi Meutya Hafid melakukan konferensi pers bersama Menko Polhukam Budi Gunawan, Menag Nasarudin Umar dan Gubernur BI Juda Agung yang tergabung dalam satgas Desk Pemberantasan Judi Online.

Konferensi pers tersebut dilaksanakan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Kamis 21 November 2024.

“Segala upaya kami melakukan, salah satunya permohonan rekening bank untuk periode November 2024 saja, yaitu wilayah kerja Desk Pemberantasan Judi Online,” kata Meutya.

“Kami sudah layangkan sebanyak 651 permohonan rekening bank ini untuk ditindaklanjuti atau diblokir,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Polisi Sita Rp2,8 Miliar Dalam Kasus Pembinaan Website Judi Online Komdigi Hingga Tetapkan Tersangka Baru

Meutya Hafid mengklaim Bank BCA menjadi pengguna terbanyak sekitar 517 rekening atau 80 persen total rekening yang digunakan oknum judol di Indonesia, sisanya dari beragam bank lain.

Tak hanya itu, Menkomdigi juga menegaskan akan memantau bank – bank yang terlibat dalam aktivitas judol di Tanah Air.

Kerjasama yang kuat, kata Meutya, dengan perbankan bakal membantu untuk mempersempit ruang gerak akvitias ilegal tersebut.

“Tentunya harus ada kerjasama yang kuat dengan perbankan yang sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Menkomdigi pun menyebut nadi dari judol berasal dari rekening atau aliran dana.

Dijelaskan Meutya, praktik akvitias ilegal ini berasal dari situs judol yang perlu dimunashkan lewat aliran dana yang masuk ke berbagai rekening bank.

Dia pun menilai strategi mengenai penanganan judol tak hanya difokuskan terhadap pemblokiran situs tetapi aliran dana oknum terkait.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Hadi Top Media

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X