- Trauma Insidious (Berbahaya)
Trauma ini merupakan salah satu trauma yang berbahaya, karena menjadi sasaran oknum yang melakukan insiden harian berupa objektifikasi, intimidasi, ataupun seksisme.
Dampak trauma insidious tidak selalu bersifat kekerasan fisik di dunia nyata, namun juga menimbulkan kekerasan terhadap batin jika itu terjadi di media sosial.
- Trauma Berulang
Trauma berulang terjadi ketika situasi, interaksi, atau faktor lingkungan bersifat traumatis.
Trauma yang terjadi sebelumnya akan membangkitkan perasaan individu jika ada sesuatu yang menjadi pemantiknya.
Perasaan itu persis seperti pengalaman pertama kali yang membekas dalam pikirannya, sehingga timbul kecemasan yang berlebihan terhadap orang lain.
Oleh karena itu, perilaku pelecehan seksual atau tindakan kekerasan dapat menimbulkan trauma yang berulang bagi korbannya.***
Artikel Terkait
Pjs Wali Kota Cilegon Nana Supiana Ngantor di Ruang Wakil Wali Kota, Kok Bisa?
IMC Sebut Negara Phobia Simbol Palu Arit pada Refleksi September Hitam di Landmark Cilegon
Mengungkap Latar Belakang G30S PKI, Sejarah Kelam yang Tak Akan Terlupakan
100 Ribu Buruh Bergerak untuk Menangkan Andra Soni-Dimyati
Jampidum Asep N. Mulyana Hadiri Konferensi Internasional di Azerbaijan: Perkuat Kerja Sama Penegakan Hukum Global
Dorong Kampung 'Bebas Rentenir' Perkumpulan Urang Banten dan Dompet Dhuafa Tekan MoU
Menguak Fakta di Balik Gerakan 30 September 1965, G30S Tak Ada Hubungannya dengan PKI
Ribuan Relawan Digital Diturunkan, PKS Siap Menangkan Paslon di Pilkada Banten
Menguak Dalang di Balik Gerakan 1 Oktober 1965, Bukan Partai Komunis Indonesia?
Pjs Wali Kota Cilegon Nana Supiana Ajak ASN Apresiasi Perjuangan Pahlawan, Bukan Sekedar Memperingati