Menguak Dalang di Balik Gerakan 1 Oktober 1965, Bukan Partai Komunis Indonesia?

photo author
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 14:59 WIB
Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) saat menggelar aksi refleksi September Hitam di Tugu Landmark Cilegon (TOPmedia/Firasat Nikmatullah)
Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) saat menggelar aksi refleksi September Hitam di Tugu Landmark Cilegon (TOPmedia/Firasat Nikmatullah)

TOPMEDIA.CO.ID - Gerakan 30 September 1965 atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI selalu menjadi topik panas dalam sejarah Indonesia.

Namun, benarkah PKI adalah satu satunya dalang di balik peristiwa berdarah tersebut? Mari kita telusuri lebih dalam.

Sejak malam nahas itu, isu keterlibatan PKI dalam G30S menyebar dengan cepat

Namun, banyak teori dan penelitian yang muncul kemudian hari menunjukkan bahwa ada kemungkinan pihak lain yang terlibat.

Salah satu teori yang cukup populer adalah keterlibatan militer dalam upaya kudeta tersebut.

Menurut beberapa sejarawan, G30S sebenarnya adalah bagian dari konflik internal di tubuh militer

Ada dugaan bahwa kelompok tertentu dalam Angkatan Darat berusaha mengambil alih kekuasaan dengan memanfaatkan situasi politik yang sedang memanas.

Teori ini diperkuat dengan fakta bahwa beberapa perwira tinggi yang menjadi korban adalah mereka yang dianggap loyal kepada Presiden Soekarno.

Selain itu, ada juga teori yang menyebutkan keterlibatan agen agen asing dalam peristiwa ini.

CIA, misalnya, sering disebut sebut dalam berbagai literatur sebagai pihak yang memiliki kepentingan untuk menggulingkan Soekarno yang dianggap terlalu dekat dengan blok Timur.

Meskipun bukti bukti konkret mengenai keterlibatan CIA masih diperdebatkan, teori ini tetap menarik untuk dikaji lebih lanjut.

Baca Juga: Ribuan Relawan Digital Diturunkan, PKS Siap Menangkan Paslon di Pilkada Banten

Tidak hanya itu, beberapa peneliti juga mengungkapkan bahwa G30S mungkin saja merupakan operasi false flag, di mana pihak yang sebenarnya bertanggung jawab sengaja menuduh PKI untuk mendapatkan dukungan publik dalam memberangus partai tersebut.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Orde Baru yang sangat anti komunis dan berusaha menghapuskan pengaruh PKI dari panggung politik Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X