Gempa Wilayah Nias Selatan Berada di Jalur Megathrust

photo author
- Senin, 14 Maret 2022 | 20:40 WIB
Ilustrasi foto tangkap layar, Dwikorita Karnawati BMKG (BMKG)
Ilustrasi foto tangkap layar, Dwikorita Karnawati BMKG (BMKG)

Terjadi gempa M5,6 membuat lima orang meninggal, tujuh orang luka-luka, dan 100 rumah rusak. Hanya berselang tujuh hari, gempa M6,0 kembali mengguncang Segmen Mentawai.

17 Desember 2006

Gempa M6,0 mengguncang dan membuat tujuh orang meninggal, 100 orang luka-luka, dan 680 rumah rusak. Setahun berselang pada 6 Maret 2007, setidaknya 67 orang meninggal dunia dan 826 luka-luka akibat gempa M6,3.

13 September 2007

Gempa berkekuatan 7,1 menyebabkan 25 meninggal dunia, 161 luka-luka, dan lebih dari 56 ribu bangunan rusak. Gempa berkekuatan 7,0 kembali mengguncang pada 25 Februari 2008.

Baca Juga: Menilik Fenomena Rentetan Gempa di Banten, Beringkut Rangkumannya

16 Agustus 2009

Gempa M6,9 menyebabkan gelombang tsunami dan membuat sembilan orang luka-luka. Lalu gempa lebih besar terjadi pada 30 September 2009 dengan kekuatan 7,6 membuat 1.100 meninggal dunia, 2.181 luka-luka, dan 2.650 bangunan rusak serta menyebabkan tsunami.

2010, 2014, 2017

Terjadi gempa dengan masing-masing magnitudo M6,0, M5,0, M5,5, dan M6,2. Pada 2017 terjadi dua kali gempa, yakni M5,5 pada 14 Juli dan M6,2 pada 1 September.

"Jadi, segmen Mentawai ini nampaknya segmen yang aktif, terjadi beberapa kali gempa yang tercatat, dan hari ini terjadi di segmen Mentawai, tapi bagian Siberut," kata dia.

Baca Juga: Gempa 5,5 di Laut Bayah, BMKG Himbau Warga Tetap Waspada Terhadap Gempa Susulan

Menurut dia, para pakar gempa telah memperhitungkan apabila segmen Megathrust bergerak skenario terburuknya dapat mencapai M8,9.

"8,9 itu adalah perkiraan magnitudo yang dapat terjadi berdasarkan perhitungan panjang segmen dan kecepatan pergerakan di bidang pergeseran," katanya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X