milenial

BEM UI Kritik TNI Diduga Melanggar HAM Aniaya Warga Sipil di Papua, Prajurit Tantang KKN di Desa OPM

Kamis, 4 April 2024 | 02:30 WIB
BEM UI Kritik TNI (Topmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Media sosial dihebohkan oleh ulah BEM Universitas Indonesia (UI) karena mengkritik keras terhadap video prajurit TNI yang diduga melakukan pelanggaran HAM dengan menganiaya warga sipil di Papua beberapa pekan lalu.

“TNI aniaya sipil. Hentikan pelanggaran HAM di Papua,” tulis BEM UI di unggahan Instagram @bemui_official, diupload pada Selasa (26/3/2024) lalu.

Dalam unggahan tersebut mengatakan bahwa BEM UI menyayangkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh prajurit TNI kepada warga di Papua.

Menurut mereka, kasus pelanggaran HAM itu bukanlah pertama yang dilakukan oleh prajurit TNI.

Baca Juga: 6 Menteri Kabinet Indonesia Maju Terkaya, Ada Prabowo Hingga AHY, Siapa Paling Tajir ?

Tak hanya itu, BEM UI juga meminta usut tuntas dan hentikan pelanggaran HAM di tanah Papua.

“Indonesia ini seharusnya sungguh – sungguh menyikapi pelanggaran HAM di Papua dengan menggelar investigasi menyeluruh serta memastikan proses hukumnya berjalan dengan adil dan transparan,” tulisnya.

“Oleh karena itu, pemerintah harus mengutamakan pendekatan dialog dalam merespon aspirasi masyarakat bukan dengan kekerasan yang melanggar HAM,” tulisnya menambahkan,

Merespon postingan tersebut, banyak warganet termasuk prajurit TNI bereaksi dengan menantang BEM UI untuk melakukan tugas KKN di Papua.

“Minimal sekali seumur hidup BEM UI, ngerasain KKN di Papua, pengunungan,” tulis postingan TikTok @erwin

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Taiwan Kekuatan 7,5 M, Hancurkan Sebagian Wilayah Setempat, BMKG RI: Tidak Berdampak di Indonesia

Tak hanya itu, salah satu komentar dari prajurit TNI menyampaikan dengan tegas bahwa TNI tidak sembarangan melakukan pengianayaan atau kekerasan terhadap warga sipil.

“Hallo dek yang terpelajar dan pendidikan sudah lihat beritanya belum tentang yang ditangkap itu siapa ? Jangan mengatasnamakan warga sipil atau orang Papua lantaran tidak semua orang Papua ada separatis,” cuitnya.

“Kami tahu siapa yang harus diamankan dan yang harus dijaga, gini aja kalau KKN cobalah ke desa di Papua, biar tahu gimana kehidupan di sana jangan menyuarakan dari tempat enak,” cuitnya menambahkan.

Halaman:

Tags

Terkini