Menapak Banten, Menjelajah Sejarah Banten dengan Berjalan Kaki

photo author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 14:30 WIB
Komunitas Menapak Banten menggelar walking tour atau wisata jalan di Kawasan Banten Lama, Kasemen Kota Serang. Para peserta kegiatan ini mendapatkan materi mengenai sejarah Kesultanan Banten hingga akulturasi budaya di Banten. Para peserta tampak antusia mengkuti kegiatan yang dikemas dengan jalan. (Topmedia.co.id/Istimewa)
Komunitas Menapak Banten menggelar walking tour atau wisata jalan di Kawasan Banten Lama, Kasemen Kota Serang. Para peserta kegiatan ini mendapatkan materi mengenai sejarah Kesultanan Banten hingga akulturasi budaya di Banten. Para peserta tampak antusia mengkuti kegiatan yang dikemas dengan jalan. (Topmedia.co.id/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Komunitas Menapak Banten menggelar walking tour atau wisata jalan di Kawasan Banten Lama, Kasemen Kota Serang. Para peserta kegiatan ini mendapatkan materi mengenai sejarah Kesultanan Banten hingga akulturasi budaya di Banten. Para peserta tampak antusia mengkuti kegiatan yang dikemas dengan jalan santai ini. 

Pembukaan berlangsung di Museum Negeri Banten. Peserta menyaksikan tayangan septar Banten Lama dari tayangan di ruang sudio visual setempat. Setelah itu, peserta diajak mengunjungi keraton Surosowan yang terdapat di sebelah timur Masjid Banten Lama.

Ken Supriono, sala satu penggagas Menapk Banten menyampaikan pembelajaran sejarah merupakan salah satu sarana strategis dalam pewarisan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda terutama peserta didik di sekolah sebagai generasi bangsa.

Baca Juga: STN Desak Pemerintah Revisi Perpres Reforma Agraria

"Untuk itu, kami dari komunitas Menapak Banten mengadakan kegiatan walking tour di Kawasan Banten Lama dalam rangka untuk bersama-sama belajar kejayaan Kesultanan Banten," ujar Supri, yang juga penulis buku Persamuhan dengan Banten, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan bahwa proses transformasi pengetahuan sejarah bisa berlangsung dengan cara menyenangkan dan menyehatkan. Selain peserta dapat mendatangi objek sejarah dari buku teks dan referensi, peserta juga langsung mendatangi objek sejarah dengan berjalan kaki. 

"Jadi pengetahuan bisa kita dapatkan sekalius Kesehatan manfaat dari berjalan kaki juga dapat," ujar Supri, yang juga penulis buku Persamuhan dengan Banten, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Edukasi Safety Riding, Jasa Raharja Bersama AHM Sapa Mahasiswa Untirta

Para peserta dari SMA Negeri 2 Kota Serang tampak antusiasi mengikuti kegiatan ini. Selain di Museum Negeri Banten, para peserta juga diajak meninjau Keraton Surosowan, Bentang Speelwijk, Vihara Avalokitesvara dan Kawasan Pecinan. Dari perjalanan tersebut, salah satu panitia Wahyu Arya menyebutkan bahawa banyak nilai yang dapat diambil dari walking tour di Banten Lama. Selain nilai sejarah, budaya hingga toleransi beragama menjadi teladan bagi generasi muda di Banten. 

"Secara tematik Banten bisa dilihat dari berbagai angle. Mulai dari sejarah, ekonomi, politik, tradisi, hingga isu toleransi kita dapatkan di Banten Lama. Kegaitan semacam ini tentu sangat bermanfaat untuk generasi muda," ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X