TOPMEDIA - Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi pediatri RS Cipto Mangunkusumo, dr. Rizky Kusuma Wardhani mengatakan stimulasi aktivitas fisik pada anak bisa dimulai dari usia 0-1 tahun dengan melakukan stimulasi sesuai kemampuan di usianya.
“Kalau di bawah 1 tahun untuk perbanyak stimulasi fisik pertama tidak boleh banyak digendong, harus banyak tummy time, harus taruh di kasur atau lantai, kita bisa posisikan anak sering tengkurap atau berguling-guling, itu salah satu stimulasinya,” kata Rizky dalam diskusi daring, dan dilanasir, Antara, Selasa (2/4/2024).
Jika anak yang sering tengkurap sudah mampu mengangkat kepalanya atau berguling sendiri, Rizky mengatakan untuk distimulasi dengan memosisikan anak duduk dengan bantuan sandaran dan menopang dengan kedua tangannya.
Setelah itu, stimulasi bisa dilanjutkan dengan mengajari anak berdiri dan berjalan dengan bantuan. Jika anak pada usia 1 tahun 2 bulan belum bisa berjalan, Rizky menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan cara terbaik untuk melakukan stimulasi pada anak.
Baca Juga: Para Orang Tua Wajib Mengenal Tahapan Psikologi Perkembangan Anak, Kamu Sudah Lakukan Ini ?
“Kalau anak bisa jalan dan lari di usia 2 tahun, biasanya kurang lebih sama akhirnya distimulasi untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih komplek seperti melompat, berlari lebih jauh dan aktivitas lainnya seperti olahraga terutama di usia sekolah,” kata Rizky.
Rizky juga mengingatkan sebagai orang tua juga harus aktif mengajak anaknya melakukan kegiatan fisik dan bergerak. Lakukan olahraga bersama dan berikan anak contoh baik untuk aktif bersama dan bergerak bersama. Anak juga bisa diajak untuk melakukan pekerjaan rumah bersama seperti menyapu, dan mengurangi paparan screen time dari gadget atau televisi.
Pilihlah kegiatan fisik dan olahraga yang aman bagi anak seperti bermain di dalam rumah atau sekitar rumah serta arena bermain yang aman sesuai dengan usianya. Ia juga mengingatkan untuk tidak melarang anak bermain di luar rumah dan bersosialisasi dengan teman sebayanya karena dapat memberikan dampak positif pada perkembangan sosial dan motoriknya.
“Melakukan olahraga secara bersama-sama, kita harus bisa memotivasi anak mau bermain bersama, anak jangan sering dilarang-larang, biarkan anak bermain bebas bersama teman atau ajarkan anak permainan masa kecil kita yang ternyata sangat bagus untuk stimulasi perkembangan,” ucap Rizky.
Baca Juga: Inilah Wisata Air Populer di Serang Banten, Ada Kolam Renang Dilengkapi Wahana Anak
Berikan juga nutrisi dan gizi yang baik bagi tubuh anak, dan kurangi anak mengonsumsi makanan berperisa, mengandung pemanis buatan, dan makanan kemasan yang berpengawet yang berbahaya bagi kesehatannya.
Rizky juga menyarankan agar anak tidur dengan cukup dan berkualitas minimal 8 jam sehari termasuk tidur siang dan malam untuk merangsang hormon pertumbuhan yang bekerja jika anak dalam kondisi rileks atau tidur.
“Tidur bukan hanya tidur siang, intinya anak cukup istirahat, bisa diambil dari dia tidur malam atau tidur siang jadi dalam satu hari harus cukup minimal 8 jam, diharapkan dari istirahat cukup ada hormon pertumbuhan yang akan meningkat, sehingga membantu pertumbuhan tulang,” kata Rizky. (*)
Artikel Terkait
Libatkan Tokoh Masyarakat, Krakatau Sarana Properti Santuni 50 Anak Yatim di Bulan Suci Ramadan
Orasi Refly Harun di KPU RI: Kalian Mau Dipimpin Anak Kecil Bau Kencur yang Tidak Jelas?
Ditinggal Istri Kerja di Arab, Warga Alang-alang Cabuli Anak Gadis Tetangga, Ditangkap Polres Serang
Buka Puasa Bersama dan Santunan 350 Anak Yatim, CSG Peduli dan Baznas di seluruh proyek Citra Swarna Group