TOPMEDIA.CO.ID – Akhir-akhir ini mungkin menjadi perbincangan hampir diseluruh negeri, dua nama crazy rich yang terkena kasus investasi bodong, yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Dua nama tersebut tentu taka sing di telinga masyarakat, tak hanya hanya saat terkena kasus hukum, sebelumnya banyak aksi mereka yang menjadi perbincangan, seperti hal nya Doni Salmanan yang membagikan uang di lampu merah saat PPKM Covid-19, atau saat ia menyawer RP 1 Miliar ke Reza Arap untuk game online nya.
Begitupula dengan Indra Kenz, dimana di media social yang selalu memerkan kekayaannya yang berupa mobil mewah, atau barang-barang brandednya, dan tak lupa tips-tips cepat kaya dari mereka berdua.
Namun, kedua nya saat ini mendekam di Penjara dengan kasus yang sama, yakni kasus investasi bodong yang melibatkan puluhan korban.
Baca Juga: Hindari 5 Kebiasaan Investasi Bodong, Begini Saran dari PT BEI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata investasi termasuk kata benda yang didefinisikan sebagai bentuk penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Namun, dalam kenyataannya ada banyak bentuk investasi yang ditawarkan kepada konsumen tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama menyangkut pembagian keuntungan yang di awal penawaran justru menjadi strategi marketing utama untuk menarik nasabah.
Bahkan, alih-alih mendapatkan keuntungan, justru dana nasabah yang tersimpan juga ikut lenyap dan tidak jelas keberadaannya. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan istilah Investasi Bodong di kalangan masyarakat.
Agar terhindar dari investasi bodong tersebut, ayo simak tiga tips berikut Ini!
- Waspada Jika Mendapat Tawaran Keuntungan yang Luar Biasa Menarik
Memang tidak semua tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan yang menarik bisa dikategorikan investasi bodong. Namun ada baiknya Anda waspada jika mendapat tawaran yang demikian.
Kenali karakteristik utama penipuan investasi yakni
Return atau keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi (bahkan seringkali tidak masuk akal) dan/atau dalam jumlah yang dipastikan;
Produk investasi ditawarkan dengan janji akan dijamin dengan instrumen tertentu, seperti emas, giro, atau dijamin oleh pihak tertentu seperti pemerintah, Bank dan lain-lain;
Jadi, kendalikan diri Anda. Lakukan penghitungan matematika secara sederhana untuk memperkirakan apakah tawaran tersebut masuk akal atau tidak.
Artikel Terkait
Google Investasi ke Operator Seluler Nomor Dua di India
Indra Kenz Dinilai Sebagai Affiliator Penipu, Mari Intip Sumber Pendapatan Menjadi Miliarder
Rentan Tertipu, Generasi Milenial Penyumbang Investasi Terbesar Di Indonesia, Begini Penjelasan BEI
Hindari 5 Kebiasaan Investasi Bodong, Begini Saran dari PT BEI