Rentan Tertipu, Generasi Milenial Penyumbang Investasi Terbesar Di Indonesia, Begini Penjelasan BEI

photo author
- Sabtu, 5 Maret 2022 | 14:42 WIB
Ilustrasi berinvestasi (Pixabay)
Ilustrasi berinvestasi (Pixabay)

TOPMEDIA.CO.ID - Indonesia menjadi negara kelima terbesar di dunia dalam jumlah penduduk.

Hal itupun, patut disyukuri karena menjadikan Indonesia memiliki peran penting di dunia bisnis internasional maupun politik dunia.

Bonus demografi Indonesia menjadi kekuatan bagi ekonomi bangsa. Tercatat dari total 272 penduduk Indonesia, sebanyak 47,75 persen atau 128,03 juta jiwa adalah penduduk dengan usia milenial atau Gen X, yang lahir antara tahun 1965 – 1996.

Baca Juga: Ciptakan Generasi Penerus Bangsa, BEM AKKPI Adakan Pelatihan Kepemimpinan

Selebihnya, dikatagorikan ke dalam kelompok pre-Baby Boomers, Baby Boomers, Gen Z dan Post Gen Z.

Berdasarkan data dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu 5 Maret 2022. Usia Gen X ini merupakan rentang usia produktif atau usia orang-orang yang masih bekerja atau menjadi pebisnis. Sehingga bisa menghasilkan income.

Karena mereka kelompok produktif, mereka mampu menyisihkan uang untuk membeli kebutuhan hidup (memiliki daya beli) dan bisa menyisihkan uang untuk berinvestasi.

Baca Juga: 8 penyakit Menyerang Korban Banjir, Dinkes Kota Serang : Kita Butuh Obat Obatan

Generasi Gen X dan milenial ini memiliki potensi yang besar pula untuk berinvetasi di pasar modal Indonesia. Saat ini ada 2,7 juta investor muda di pasar modal yang usianya di bawah 40 tahun atau berperan dominan sebanyak 80,6 persen dari seluruh jumlah investor yang tercatat di data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Per Desember 2021 investor dengan usia 18-25 tahun bertambah 790.012 orang atau 45,5 persen dari total investor baru tahun 2021.

Jika dilihat dalam rentang waktu tahun 1996 – 2021, pertumbuhan spektakuler terjadi di kelompok investor dalam rentang usia pada Generasi Milenial dan Z.

Baca Juga: Ironman Datang Hibur Anak-anak korban Banjir Kota Serang

Jika tahun 1996 jumlah investor di kelompok ini baru sebanyak 68.911 orang, di tahun 2021 naik menjadi 280.569 investor, atau naik 1.798 persen.

Namun, kelompok ini juga rentan terhadap jebakan investasi bodong yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar dan cepat, namun tidak memiliki landasan hukum yang jelas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB
X