Penghapusan Kemiskinan Ekstrim Melalui Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting

Oleh : Tiffany Agustia Ningsih dan Firda Puji Lestari 

Mahasiswi Ilmu Pemerintahan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan 

TOPMEDIA - Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) NO 4 TAHUN 2022, Stunting merupakan permasalahan pada gizi anak dibawah umur 5 Tahun. 

Permasalahan gizi pada anak dijadikan salah satu permasalahan yang difokuskan oleh pemerintah Indonesia. 

Stunting merupakan perlambatan pada pertumbuhan baik tinggi badan anak dan berat badan yang tidak sesuai dengan anak seusianya.

Baca Juga: Penguatan Program Hingga Pembinaan Alet Berprestasi, Koni Kabupaten Serang Adakan Raker Tahunan 

Masalah stunting merupakan masalah  kesehatan yang berhubungan dengan meningkatkan resiko kematian, kesakitan serta hambatan pada pertumbuhan anak baik mental ataupun motorik. 

Stunting bisa disebabkan karena asupan gizi yang kurang, pola asuh orang tua yang buruk, dan kesehatan air bersih di rumah. 

Kemudian jika prevalensi stunting dilihat secara nasional Indonesia pada tahun 2020 menduduki angka 26,92% yang mana hal tersebut disebabkan dari berbagai aspek mulai dari pendidikan hingga ekonomi.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Hugo Boss Watches Terbaik Untuk Pria 

Kemudian, jika kita menilik kembali mengenai stunting, seharusnya balita di usia 0-59 bulan dijadikan sebagai periode emas, mengapa? Karena di usia tersebut otak si bayi 80% berkembang dalam pertumbuhan anak. 

Jika dalam 1000 HKP (Hari Pertama Kehidupan) anak kekurangan gizi dikhawatirkan akan mengalami stunting. 

Stunting pada anak bukan hanya kekurangan gizi, bisa juga dari pola asuh kepada anak ataupun ketersediaan air bersih dirumah.

Baca Juga: Cari Wisata Kuliner Paling Lezat! Kunjungi 3 Tempat Rumah Makan Bakso di Banten, Harga Murah Meriah

Di Indonesia menjadi peringkat ke 5 menembus angka stunting tertinggi di dunia.