Penulis: Fardillah Rizky Rahayu (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Kasus pelecehan seksual di media sosial makin tinggi nih, dan ini jadi masalah serius di zaman digital sekarang. Banyak orang berinteraksi online, tapi sayangnya, itu juga bikin angka pelecehan melonjak.
Berdasarkan laporan dari KPAI, ada peningkatan 30% dalam laporan kasus pelecehan di media sosial dalam setahun terakhir. Ini bukan cuma angka kosong, di balik semua itu ada cerita menyedihkan korban yang harus hidup dengan trauma dan stigma.
Jadi, kenapa sih pelecehan seksual ini makin meningkat di medsos? Salah satu penyebab besarnya adalah anonimitas yang ditawarkan platform-platform itu.
Baca Juga: Kelas Menengah Indonesia: Pilar yang Retak di Tengah Krisis Ekonomi
Banyak pelaku merasa aman di balik layar, sehingga mereka berani bertindak yang mungkin nggak mereka lakukan di dunia nyata. Ini jadi tantangan besar yang perlu kita hadapi. Kita harus mendorong platform media sosial untuk lebih ketat dalam memantau dan menangani perilaku pelecehan.
Misalnya, Facebook dan Twitter udah mulai pakai algoritma untuk deteksi konten berbahaya, tapi masih banyak yang harus diperbaiki.
Tapi kita juga punya tanggung jawab, bukan hanya media sosial saja. Kita sebagai pengguna juga berperan penting. Edukasi tentang perilaku yang nggak boleh dan dampak dari pelecehan seksual harus mulai dari anak-anak.
Baca Juga: Nelayan Jaring Tarik Kabupaten Tangerang Siap Tertib, Dukung Penuh Program Pemerintah
Sekolah dan orang tua harus sama-sama memberikan pemahaman tentang batasan dan hak mereka. Dengan pengetahuan yang benar, generasi mendatang bisa lebih siap menghadapi dan melawan pelecehan.
Menurut UNICEF, pendidikan seksual yang komprehensif bisa mengurangi risiko pelecehan hingga 50%.
Dampak emosional yang dirasakan korban juga nggak bisa diabaikan. Banyak yang merasa sendirian dan nggak berdaya setelah mengalami pelecehan. Cerita mereka sering kali diabaikan, dan stigma membuat mereka enggan untuk berbicara.
Kita perlu bikin lingkungan yang mendukung, di mana korban merasa aman untuk berbagi cerita tanpa takut dinilai.
Artikel Terkait
UPT Samsat Cikokol Telah Berhasil Membuka 7 Gerai Hasil Kerjasama dengan Pemkot Tangerang
AHM Gandeng Puluhan Sekolah Jaga Warisan Budaya Indonesia
Pembentukan Akta Pendirian Koperasi Merah Putih di Provinsi Banten Sudah 93 Persen
Gubernur Banten Andra Soni Perpanjang Waktu Pembebasan Pokok dan Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor Hingga 31 Oktober 2025
Siap Touring Jarak Jauh? Tips Biar Aman dan Nyaman
Nelayan Jaring Tarik Kabupaten Tangerang Siap Tertib, Dukung Penuh Program Pemerintah
Kelas Menengah Indonesia: Pilar yang Retak di Tengah Krisis Ekonomi