Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, BPBD Kota Cilegon Minta Waspada Curah Hujan Mulai Tinggi

photo author
- Kamis, 26 September 2024 | 13:44 WIB
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Kota Cilegon. (TOPmedia/Firasat Nikmatullah)
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Kota Cilegon. (TOPmedia/Firasat Nikmatullah)

TOPMEDIA.CO.ID - Curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi akhir akhir ini mesti diwaspadai oleh warga. Hal itu karena bencana alam seperti pohon tumbang bisa terjadi di jalan maupun menimpa permukiman.

Seperti yang terjadi pada Rabu (25/9/2024) malam, bencana alam pohon tumbang menimpa rumah Sakum, warga Linkungan Dermaga Malang, RT 001/RW 011, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol.

Beruntung dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa meski rumah yang dihuni enam orang itu rusak di bagian atapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Suhendi pun mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan karena saat ini tengah memasuki musim pancaroba, di mana kondisi cuaca tak menentu dalam beberapa hari terakhir.

"Pada bulan September ini biasanya masih musim kemarau. Namun akhir-akhir ini curah hujan justru meningkat disertai angin kencang," Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Suhendi saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2024).

"Hal itu membuat sejumlah wilayah di Kota Cilegon rentan terkena bencana alam seperti pohon tumbang," sambungnya.

Dia juga mengimbau agar warga Kota Cilegon meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati.

Terutama waspada terhadap bencana pohon tumbang akibat angin kencang, kemudian banjir dan jalan licin karena memang hujan bisa sewaktu-waktu.

"Tadi malam Alhamdulillah kondisi pohon tumbang yang menimpa rumah warga Kelurahan Gerem tersebut selesai dievakuasi sampai Kamis dinihari hingga kondisinya aman dan terkendali," papar Suhendi.

Baca Juga: Ulama Yakin Andra Soni-Dimyati Bisa Bersinergi Bersama Kiai Jika Terpilih Gubernur Banten

Untuk mengantisipasi gangguan cuaca buruk, lanjut Suhendi, pihaknya menyiapkan sejumlah personel yang berjaga selama 24 jam apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat Kota Cilegon.

“Kami ada sekitar 10 personel yang siaga tiap regunya, termasuk kasi (kepala seksi) dan kabid (kepala bidang), serta bagian gudang logistik," terangnya.

"Silahkan laporkan bila mengalami gangguan akibat bencana. Sejauh ini kami langsung merespons bila ada laporan,” imbuh Suhendi.

Sementara itu, BMKG dalam rilisnya menyebut, selama lima tahun terakhir ada peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem yang diawali pada bulan September dan Oktober.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X