Tega, Bayi Berusia 16 Bulan Tewas Usai Ditinggal Sang Ibu Berlibur 10 Hari

photo author
- Kamis, 28 Maret 2024 | 09:59 WIB
Bayi Jailyn berama Ibunda (Topmedia.co.id / Istimewa)
Bayi Jailyn berama Ibunda (Topmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA - Bayi berusia 16 bulan bernama Jailyn di Ohio, Amerika Serikat (AS) meninggal dunia akibat ditinggal Ibunya berlibur selama 10 hari sehingga tewas karena kelaparan.

Hal tersebut terungkap dalam unggahan Instagram @frix.id, dikutip Kamis (28/3/2024).

Ibu tersebut bernama Kristel Candelario (32) meninggalkan putrinya selama 10 hari saat dirinya tengah berlibur bersama teman prianya.

Bayi itu memiliki paras yang cantik ditemukan tewas mengenaskan dengan kasur penuh feses dan urine 10 hari kemudian.

Usai Kristel pulang berlibur, dia tak menyangka sang buah hati telah meninggal dunia. Hasil autopsinya menyatakan bayi malang itu tewas karena kelaparan dan dehidrasi akut.

Baca Juga: Sopir Truk Engkel Pelaku Tabrakan Beruntun di Gerbang Tol Halim Mengaku Siap Tanggung Jawab, Begini Kronologinya

Sebelum meninggal dunia, bayi tidak berdosa itu tangisannya bergema di Jalanan Cleveland yang sepi di tengah malam.

Bayi itu seperti meminta tolong dan merintih, namun mirisnya tidak ada yang menyelamatkan bayi malang ini.

Sementara itu, menurut laporan kepolisian setempat, Kristel Candelario berlibur ke Puerto Rico bersama teman prianya. Sehingga, pada 16 Juni tahun lalu dia pulang dan menemukan sang putri sudah tidak bernyawa.

Kristel juga mengakui atas kebodohannya dan meminta maaf yang mengakibatkan sang putri meninggal dunia.

Atas tindakan tersebut, hakim mendakwa sang Ibu dengan hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat atas kematian Jailyn.

Sedangkan, ahli patalogi forensik Elizabeth Mooney menjelaskan di ruang sidang, jika anak - anak bisa mengalami kekhawatiran karena ditinggalkan orang tuanya yang paling ekstrem usia 9 hingga 18 bulan.

"Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu," kata Elizabeth Mooney sambil menahan air mata.

"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan rasa haus yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita," katanya menambahkan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X