Hubungan Rusia dan Indonesia, Era Uni Soviet hingga Rusia

photo author
- Rabu, 27 April 2022 | 12:54 WIB
Ilustrasi foto, saksi biksu gedung pertemuan hubunga Rusia-Indonesia era Sukarno (@RevealJkt)
Ilustrasi foto, saksi biksu gedung pertemuan hubunga Rusia-Indonesia era Sukarno (@RevealJkt)

Baca Juga: Situasi Global Memburuk, Presidensi G20 Indonesia Diharap Membawa Solusi atas Konflik Rusia-Ukraina

Sementara pemimpin Uni Soviet yaitu Kliment Voroshilov dan Nikita Khruschev mengunjungi Indonesia masing-masing tahun 1957 dan 1960.

Uni Soviet ketika itu banyak membantu Indonesia, baik di sektor infrastruktur, keuangan, penyiapan kader-kader bangsa melalui bidang pendidikan, maupun teknik militer.

Salah satu peran penting Uni Soviet lainnya adalah dukungannya dalam proses kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi tahun 1963.

Baca Juga: Boris Johnson Bertemu Narendra, Inggris Bujuk India Jauhi Rusia

Di era Orde Baru, Moskow seakan jauh dari “radar” Indonesia. Akan tetapi, terdapat beragam upaya untuk mendekatkan hubungan kedua negara.

Pada bulan Juli 1986, ketika berpidato di Vladivostok, pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev menyebut Indonesia salah satu di antara negara-negara dimana Uni Soviet siap memperluas hubungan.   

Terobosan untuk mendekatkan kembali hubungan kedua negara ditandai dengan kunjungan Presiden Soeharto ke Moskow pada 7-12 September 1989.

Baca Juga: Israel Kecam Rusia Serang Ukraina, Tapi Terus Caplok Palestina

Dalam kunjungan tersebut ditandatangani Pernyataan mengenai Dasar-Dasar Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama antara Indonesia dengan Uni Soviet..

Perubahan geopolitik di dunia internasional awal tahun 1990-an yang ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet berdampak pula pada arah hubungan Indonesia dan Rusia.

Uni Soviet dibentuk pada 30 Desember 1922 dan dinyatakan bubar pada 25 Desember 1991. Pada 28 Desember 1991 melalui surat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Ali Alatas, yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei V. Kozyrev.

Baca Juga: Rusia Buka Rahasia AS Sebagai Pemilik Tunggal Senjata Kimia di Dunia

Pemerintah Indonesia mengakui secara resmi Federasi Rusia sebagai “pengganti sah” (legal successor) Uni Soviet. Indonesia dan Rusia terus berupaya meningkatkan hubungan dan kerja sama.

Pada awal abad ke-21 hubungan dan kerja sama Indonesia dengan Rusia memasuki babak baru. Hal ini ditandai dengan saling kunjung atau pertemuan pemimpin kedua negara dan para pejabat tinggi pemerintahan, serta saling dukung di forum internasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X