Hubungan Rusia dan Indonesia, Era Uni Soviet hingga Rusia

photo author
- Rabu, 27 April 2022 | 12:54 WIB
Ilustrasi foto, saksi biksu gedung pertemuan hubunga Rusia-Indonesia era Sukarno (@RevealJkt)
Ilustrasi foto, saksi biksu gedung pertemuan hubunga Rusia-Indonesia era Sukarno (@RevealJkt)

TOPMEDIA – Pasang surut hubungan Rusia dan Indonesia. Mulai presiden Sukarno hingga Jokowi. Sebagai penanda hubungan Indonesia dan Rusia sudah memasuki 72 tahun.

Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia tidak begitu diperhitungkan dalam panggung Internasional setelah masa kekuasaan Sukarno berganti.

Gerakan Non Blok dan Asia Afrika sebagai gerakan yang diprakarsai Indonesia tidak ada bekas-bekasnya. Bahkan Indonesia seperti hilang di peta geopolitik Internasional.

Baca Juga: Rusia Stop Pasokan Gas ke Uni Eropa, Polandia dan Bulgaria Korban Pertama

Lantas bagaimana sebetulnya hubungan Rusia dan Indonesia diantaranya hubungan diplomatik kedua negera pada masa lalu hingga kini. Berikut jejak Hubungan Rusia dan Indonesia.

Pada tahun 988, Prince Vladimir yang juga dikenal sebagai Grand Prince of Kiev and All Russia, sebelum menentukan Kristen Ortodox sebagai agama negara, Rusia telah mempertimbangkan Islam dan Judaisme sebagai pembanding.

Islam kemudian tidak diterima karena melarang minum alkohol, sementara Judaisme karena dinilai tidak berhasil mendorong kaum Yahudi mengambil tanah kelahirannya.

Baca Juga: Pemerintah Turki Tutup Ruang Udara untuk Militer dan Pesawat Sipil Rusia

Islam ketika itu banyak dianut oleh masyakat di Volga Bulgars (saat ini negara bagian Tatarstan). Islam sendiri sebenarnya sudah masuk Rusia sekitar 10 tahun setelah Nabi wafat.

Pada tahun 734 dimasa kekhalifahan Ummayah, telah didirikan sebuah masjid yang disebut Masjid Juma di kota tua Derbent, masuk wilayah Dagestan saat ini.

Masjid Juma itu masih berdiri kokoh sampai sekarang walau pernah diterpa gempa bumi yang hebat.

Baca Juga: AS dan NATO Gagal Sanksi Ekonomi Rusia, Beralih ke Provokasi Lain

Pada 3 Februari 2022 kemarin genap 72 tahun hubungan diplomatik Indonesia Rusia yang dimulai  tahun 1950.

Dilansir dari laman kemlu.go.id, dalam kurun waktu 70 tahun hubungan kedua negara mengalami pasang surut. Di era kepresidenan Soekarno, atau Orde Lama, hubungan Jakarta dan Moskow sangat dekat dan bahkan sangat “mesra”.

Kedua kepala negara sering bertemu dan saling kunjung. Presiden Soekarno sendiri telah berkunjung sebanyak 4 kali ke Uni Soviet yaitu tahun 1956, 1959, 1961, dan 1964.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X