BKKBN Banten Janji Selesaikan Sanitasi Disetiap Kabupaten dan Kota

photo author
- Senin, 7 Maret 2022 | 13:47 WIB
BKKBN Banten bersama Pemerintah Pusat jumpa pers soal stunting dan sanitasi (Tim Topmedia 03)
BKKBN Banten bersama Pemerintah Pusat jumpa pers soal stunting dan sanitasi (Tim Topmedia 03)

Bahkan, kata dia bahwa,  Pandeglang dengan prevalensinya yang 37,8 persen menduduki posisi nomor 26 dari 246 kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi.

Baca Juga: Walikota Serang Kecewa Dengan Gubernur Banten, Syafrudin : Kita Kebanjiran, Bapak Wahidin Halim Kemana ?

"Lima kabupaten dan kota yang berstatus “kuning” dengan prevalensi 20 hingga 30 persen, diantaranya Lebak, Kota Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon," jelasnya. 

Sementara dua daerah yang  berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen adalah Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. 

"Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Banteng  berstatus biru yakni dengan pevalensi di bawah 10 persen.

Baca Juga: Teringat Tsunami Aceh, Pemeran Ikatan Cinta Jenguk Korban Banjir di Serang Banten

Hasil survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahu 2021, terdapat 294.862 balita kerdil di Banten," paparnya

"Angka ini menempatkan Banten sebagai provinsi kelima terbesar yang memiliki balita kerdil setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara," jelasnya. 

Potensi demografi di Banten dengan mayoritas penduduk berumur muda serta keberadaan perguruan tinggi yang terbilang besar jumlahnya, menjadi potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk menekan angka stunting dari hulu hingga hilir.

Baca Juga: Kamu Harus Coba Ini ! Sensasi Menu Classic Cheess Burger di The Surosowan Cilegon, Bikin Ngiler

"Di hulu, pendampingan calon pengantin atau calon pasangan usia subur (PUS) wajib diberikan 3 (tiga) bulan pranikah sebagai bagian dari pelayanan nikah.  Cara ini menjadi “entry point” yang bisa dilakukan untuk untuk “mengantisipasi” potensi lahirnya bayi-bayi stunting,"jelasnya. 

"Tindakan yang tepat selama proses kehamilan, lahirnya buah hati hingga 1.000 hari pertama kehidupan, menjadi kunci lahirnya bayi-bayi sehat," tambahnya. 

“Keberadaan 160 perguruan tinggi  termasuk yang memiliki program studi gizi dan program studi kelompok kesehatan di Banten menjadi modal untuk kolaborasi dengan pemerintah serta pemangku kepentingan untuk terlibat aktif dalam program percepatan stunting di Banten.

Baca Juga: Usai Polemik Jabatan Sekda, Pemprov Banten Diminta Fokus Kejar Capaian RPJMD

Program Kampus Merdeka memungkinkan civitas akademika turun ke lapangan untuk membantu program percepatan penurunan stunting selain menambah satuan kredit semester yang diperoleh mahasiswa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X