- Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan: Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh elit politik atau penguasa dapat merusak nilai-nilai Pancasila, terutama nilai keadilan sosial dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan menunjukkan ketidakpatuhan terhadap pemerintah dan institusi negara.
- Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi: Globalisasi dan modernisasi yang cepat telah mengubah sosial, budaya, dan ekonomi yang dapat mempengaruhi pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Nilai-nilai lokal dan tradisional dapat tergeser oleh nilai-nilai yang lebih individualistik atau konsumeristik.
Baca Juga: Kabar Duka dari Vatikan, Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
- Konflik Pudarnya Nilai-Nilai Pancasila: Pudarnya nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat memiliki konsekuensi negatif bagi keberlanjutan pembangunan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, penting untuk mendorong pemahaman, penghormatan, dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat agar dapat memperkuat persatuan, keadilan, dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh Konflik Akibat Pudarnya Nilai-Nilai Pancasila:
Baca Juga: Sesuai Kebijakan Kementerian Dalam Negeri, Layanan Penerbitan Adminduk di Disdukcapil Pandeglang Kembali Manual
- Radikalisasi Agama: Konflik yang mungkin terjadi adalah radikalisasi agama, yang sering terjadi karena adanya pertentangan terhadap nilai-nilai Pancasila seperti Bhinneka Tunggal Ika (persatuan dalam keragaman) dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pemahaman yang sempit dan penafsiran agama dapat memicu konflik antaragama dan mengancam kerukunan sosial.
- Pergeseran Nilai Moral: Pergeseran nilai moral dalam masyarakat juga dapat menimbulkan konflik.
Contohnya, peningkatan perilaku korupsi, kecurangan, atau pelanggaran etika dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik, bisnis, atau pendidikan.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi PSU Kabupaten Serang Akan Diumumkan KPU Pada 24 April
Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan pada integritas, kejujuran, dan tanggung jawab.
- Pertentangan Ideologi: Pertentangan ideologi, seperti ideologi komunis atau radikalisme politik yang menolak prinsip-prinsip Pancasila seperti demokrasi, persatuan, dan keadilan sosial, juga dapat menjadi sumber konflik.
- Diskriminasi dan Ketidakadilan: Ketidakadilan sosial dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas juga bisa menjadi sumber konflik yang melibatkan penyalahgunaan atau penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila seperti kesetaraan, keadilan, dan persatuan.
Contohnya, konflik antar suku, ras, agama, atau gender yang melanggar prinsip-prinsip Pancasila seperti demokrasi, persatuan, dan musyawarah untuk mufakat.
Seringkali penyelesaian konflik dilakukan dengan kekerasan, intimidasi, atau penyalahgunaan kekuasaan. Tindakan semacam ini mengabaikan nilai-nilai demokrasi, persatuan, dan musyawarah dalam Pancasila.
•Solusi mengatasi penurunan nilai Pancasila: