4M Bukan Cuma Teori, Tapi Kunci Sukses Kelola Sumber Daya di Era Now!

photo author
- Sabtu, 3 Mei 2025 | 17:29 WIB
Penulis: Lala Tri Maryani (Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Penulis: Lala Tri Maryani (Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Pengelolaan keuangan sekarang menuntut keahlian baru: Manajemen anggaran berbasis data, transparansi, efisiensi, dan kemampuan adaptasi terhadap situasi darurat.

Baca Juga: Respon Positif KPK Terkait Dukungan RUU Perampasan Aset dari Presiden Prabowo Saat Pidato Hari Buruh

Misalnya, startup-startup kini menggunakan dashboard keuangan real-time dan laporan otomatis berbasis AI untuk memastikan setiap rupiah bekerja secara optimal.

Pemerintah pun mulai menerapkan sistem e-budgeting agar anggaran tidak bocor dan dapat dilacak. Jadi, pengelolaan uang yang cerdas bukan cuma soal akuntansi, tapi soal strategi untuk keberlangsungan.

Material (Bahan): Dari Kuantitas ke Kualitas dan Keberlanjutan

Baca Juga: Wapres Gibran Umumkan AI Bakal Jadi Kurikulum Baru di Sekolah, Pembelajaran Siap Dimulai di Tahun Ajaran Baru

Material bukan sekadar bahan baku yang harus tersedia. Di era yang penuh krisis lingkungan, pemilihan material harus memperhatikan keberlanjutan, efisiensi, dan dampak sosial.

Bisnis modern harus menjawab pertanyaan: apakah bahan yang digunakan ramah lingkungan? Apakah proses pengolahannya minim limbah? Apakah rantai pasoknya adil?

Saat ini, konsumen semakin peduli pada produk yang etis dan ekologis. Brand seperti Patagonia, misalnya, menjadi ikon karena memilih material daur ulang dan transparan soal rantai produksinya.

Baca Juga: Milangkala V Paguyuban Sumedang Larang Banten Gelar Wayang Golek Khanha Ade Kosasih Sunarya

Di Indonesia, tren serupa mulai tumbuh. Misalnya, pengrajin lokal beralih ke bahan-bahan organik atau limbah kreatif untuk menarik pasar yang sadar lingkungan. Maka, material bukan hanya soal harga dan jumlah, tapi soal nilai dan dampak jangka panjang.

Machine (Mesin): Otomatisasi Cerdas, Bukan Pengganti Manusia

Mesin hari ini bukan hanya alat produksi fisik, tapi juga mencakup software, AI, dan teknologi digital lainnya. Dalam banyak industri, mesin menjadi tulang punggung efisiensi dan inovasi.

Baca Juga: Sudah Mengendap Lama di DPR, Prabowo Tunjukkan Dukungan RUU Perampasan Aset dari Atas Podium Saat Hari Buruh

Namun, penting dicatat: mesin bukan pengganti manusia, melainkan mitra kerja. Kita melihat sekarang munculnya tren human-machine collaboration di mana teknologi mempermudah manusia mengambil keputusan, bukan menggantikannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X