Penulis: Lala Tri Maryani (Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Di tengah gempuran perubahan zaman yang cepat. Mulai dari digitalisasi, otomatisasi, hingga krisis iklim dan ekonomi global, kita tidak bisa lagi mengandalkan manajemen gaya lama.
Organisasi, institusi, dan bahkan usaha kecil sekalipun kini harus bisa mengelola sumber daya dengan lebih cerdas dan fleksibel.
Dalam konteks ini, konsep manajemen klasik yang dikenal sebagai 4M—Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), dan Machine (mesin)—menjadi sangat relevan.
Baca Juga: Honda Banten Salurkan 165 Paket Sembako kepada Warga Warung Jaud
Bukan hanya sebagai teori di ruang kelas atau kutipan dalam makalah akademik, tetapi sebagai alat nyata untuk menyusun strategi keberhasilan di era sekarang, yang serba cepat, serba digital, dan serba kompetitif.
Man (Manusia): Faktor Penentu, Bukan Sekadar Tenaga Kerja
Manusia adalah jantung dari setiap organisasi. Tapi kini, yang dibutuhkan bukan sekadar tenaga kerja, melainkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, adaptif, dan memiliki daya inovasi tinggi.
Di tengah transformasi digital, keahlian seperti berpikir kritis, kemampuan belajar cepat, dan kerja tim lintas disiplin menjadi sangat penting.
Baca Juga: Pentingnya Perencanaan Warisan: Menghindari Konflik dan Menjamin Keadilan bagi Ahli Waris
Masalahnya, banyak organisasi yang masih gagal menempatkan “Man” sebagai aset strategis. Gaji rendah, pelatihan yang minim, hingga budaya kerja toksik justru menjauhkan potensi besar dari para pekerja.
Padahal, perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Google dan Tesla menunjukkan bahwa investasi pada manusia adalah investasi jangka panjang yang paling menguntungkan.
Di Indonesia pun, UMKM yang memberi pelatihan digital kepada karyawannya terbukti mampu bertahan di masa pandemi. Maka, pendekatan terhadap manusia harus berubah: dari “sumber daya” menjadi “sumber daya unggul”.
Baca Juga: Pengelolaan Sumber Daya Lokal dengan Memanfaatkan Lahan Pekarangan
Money (Uang): Uang Bukan Segalanya, Tapi Tanpa Uang Segalanya Bisa Gagal
Di era now, uang bukan hanya alat tukar, tapi alat strategi. Banyak usaha atau proyek gagal bukan karena kurang ide, tapi karena gagal mengelola uang: salah alokasi, tak transparan, atau boros.
Artikel Terkait
Sudah Mengendap Lama di DPR, Prabowo Tunjukkan Dukungan RUU Perampasan Aset dari Atas Podium Saat Hari Buruh
Milangkala V Paguyuban Sumedang Larang Banten Gelar Wayang Golek Khanha Ade Kosasih Sunarya
Wapres Gibran Umumkan AI Bakal Jadi Kurikulum Baru di Sekolah, Pembelajaran Siap Dimulai di Tahun Ajaran Baru
Respon Positif KPK Terkait Dukungan RUU Perampasan Aset dari Presiden Prabowo Saat Pidato Hari Buruh
Pengelolaan Sumber Daya Lokal dengan Memanfaatkan Lahan Pekarangan
Pentingnya Perencanaan Warisan: Menghindari Konflik dan Menjamin Keadilan bagi Ahli Waris
Honda Banten Salurkan 165 Paket Sembako kepada Warga Warung Jaud