Lunturnya Nilai-Nilai Pancasila dan Dampaknya Bagi Masyarakat

photo author
- Senin, 14 April 2025 | 21:11 WIB
Potret Monumen Pancasila di Jakarta (Instagram.com/@monumenpancasilasakti)
Potret Monumen Pancasila di Jakarta (Instagram.com/@monumenpancasilasakti)

Penulis: Bela Fitria Putri & Nauval Asyam Rizava (Mahasiswa Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia menghadapi fenomena yang mengkhawatirkan yaitu semakin lunturnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagai dasar negara dan ideologi nasional, Pancasila seharusnya menjadi landasan moral dan etika yang mempersatukan bangsa Indonesia yang majemuk.

Namun kenyataannya, berbagai permasalahan sosial muncul sebagai dampak dari memudarnya internalisasi nilai-nilai luhur Pancasila dan ini juga menjadi pukulan sendiri terhadap NKRI.

Baca Juga: Bupati Pandeglang Dorong Peningkatan PAD untuk Kelancaran Pembangunan Daerah

Berikutlah contoh upaya-upaya yang dapat kita pakai untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila

Meningkatnya Intoleransi dan Polarisasi
Salah satu dampak paling nyata dari lunturnya nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama dan ketiga, adalah meningkatnya kasus intoleransi antarkelompok masyarakat. Konflik berbasis identitas, baik agama, suku, maupun golongan semakin sering terjadi.

Masyarakat cenderung terpolarisasi dalam kelompok-kelompok eksklusif yang hanya menerima kebenaran versi mereka sendiri. Fenomena ini bertentangan dengan semangat "Bhinneka Tunggal Ika" yang mengakui dan menghormati keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja Robinsar-Fajar, Delapan OPD di Lingkungan Pemkot Cilegon Terlibat Dalam Birokrat Mengajar

Krisis Keadilan Sosial
Lunturnya penghayatan terhadap sila kelima—Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia—terlihat dari semakin lebarnya kesenjangan ekonomi.

Praktik monopoli, oligarki, dan korupsi mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak merata. Akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak masih menjadi privilege bagi sebagian kelompok masyarakat. Kondisi ini menciptakan ketidakadilan struktural yang bertentangan dengan cita-cita Pancasila.


Degradasi Demokrasi dan Etika Politik
Nilai-nilai demokrasi yang tercermin dalam sila keempat juga mengalami erosi. Praktik politik transaksional, politik identitas, dan pendangkalan partisipasi publik menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia belum sepenuhnya mencerminkan "hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan." Keputusan politik sering didasarkan pada kepentingan elite atau kelompok tertentu, bukan kepentingan rakyat secara keseluruhan.


Memudarnya Gotong Royong dan Solidaritas Sosial
Individualisme dan materialisme yang semakin menguat dalam masyarakat modern Indonesia telah mengikis semangat gotong royong yang menjadi salah satu wujud implementasi sila kedua dan ketiga Pancasila.

Masyarakat cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Empati sosial berkurang, dan partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan semakin menurun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X