Takwa Menurut Quraish Shihab, Begini Penjelasanya

photo author
- Jumat, 25 Maret 2022 | 22:22 WIB
Profil  M.Quraish Shihab, ulama yang kerap mengisi kultum di bulan ramadhan  (Quraish Shihab)
Profil M.Quraish Shihab, ulama yang kerap mengisi kultum di bulan ramadhan (Quraish Shihab)

TOPMEDIA – Sabda Nabi SAW. yang lain: “Sungguh, Allah tidak menilai kamu pada tubuh dan wajahmu melainkan pada hati dan tindakanmu”.

Dan sabda Nabi juga : “Kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki-laki”.

Keunggulan manusia satu atas manusia yang lain dalam sistem Islam hanyalah atas dasar kedekatan dan ketaatannya kepada Tuhan atau yang dalam bahasa Al-Quran disebut takwa.

Baca Juga: Tafsir Al-Anfal ayat 2 Tentang Iman dan Pemaknaan Menurut Quraish Shihab

Takwa menurut Quraish Shihab adalah upaya sungguh-sungguh untuk memelihara, menjauhkan diri dari siksaan atau adzab Allah dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Menurut Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Quran menjelaskan tentang makna kata takwa. Menurut Quraish Shihab, takwa terambil dari akar kata yang bermakna menghindar, menjauhi atau menjaga diri.

Jadi orang takwa adalah orang yang menghindari, menjauhi atau menjaga diri. Apa yang dihindari atau dijauhi atau dijaga diri kita darinya? Masih menurut  Quraish Shihab, yang dihindari adalah siksa Allah SWT.

Baca Juga: Cara Komunikasi dengan Allah Melalui Doa Menurut Quraish Shihab

Selanjutnya Quraish Shihab menjelaskan bahwa terdapat dua macam siksa Allah yaitu:

Siksa di dunia akibat pelanggaran terhadap hukum hukum Allah yang ditetapkannya berlaku di alam raya ini yang umumnya kita kenal dengan hukum alam atau sunnatullah.

Contohnya adalah penebangan pohon pohon secara serampangan di hutan akan bisa menyebabkan terjadinya banjir.

Baca Juga: Cara Menyikapi Perselingkuhan dan Hati yang Tertutup Menurut Quraish Shihab

Membuang sampah sembarangan juga bisa menjadi penyebab banjir dan penyakit. Api bersifat membakar maka menggunakan api dengan tidak berhati hati bisa membakar rumah, gedung dan apa saja.

Makan berlebihan dapat menimbulkan penyakit, dan lainnya. Sedangkan siksa di akhirat akan kita rasakan akibat kita melakukan pelanggaran hukum syariat di bumi ini. Misalnya tidak shalat, tidak puasa, tidak membayar zakat, tidak menyantuni orang miskin, dan lainya.

Makna/hakikat taqwa ini jauh jauh hari telah digambarkan dalam sebuah dialog antara Umar bin Khattab dan Ubay bin Ka’ab.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X