Sakit Hati Berbeda dengan Penyakit Hati, Penjelasan Quraish Shihab

photo author
- Kamis, 10 Februari 2022 | 21:59 WIB
Ilustrasi foto, ekspresi emosi (portalpekalongan)
Ilustrasi foto, ekspresi emosi (portalpekalongan)

TOPMEDIA – Apa itu penyakit hati. Penyakit hati berbeda konteksnya dengan sakit hati. Quraish Shihab menjelaskan definisi hati. “Merujuk pada Alquran, hati bisa berarti kalbu, bisa berarti akal. Jadi orang yang terkena penyakit hati bisa jadi akalnya yang tidak sehat bisa juga kalbunya yang tidak sehat.”

Penyakit hati adalah penyakit atau gangguan yang ada pada hati dan perasaan manusia. Lantas bagaimana sebenarnya manusia bisa terjangkit penyakit hati?

Quraish Shihab menjabarkan bahwasanya manusia dilahirkan dalam keadaan suci. “Manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Lingkungan yang membuat kita lebih baik atau lebih buruk.”

Baca Juga: Konsep Kepemilikan Menurut Islam, Simak Penjelasan Habib Jafar

Quraish Shihab: Obat Penyakit Hati, Berzikir Ingat Allah dan Bertaubat Rohani, menurut cendekiawan muslim sekaligus pendiri Pusat Studi Alquran, Quraish Shihab, serupa dengan jasmani, yakni bisa lapar dan juga merasakan dahaga.

Pakar tafsir Alquran ini juga menuturkan, bahwa makanan dan minuman yang bergizi adalah ilmu dan ma’rifat.

"Sebagaimana jasmani, rohani juga dapat mengidap penyakit, yaitu lupa diri dan lupa Tuhan, menutup diri, angkuh, dan ingin menang sendiri," lanjut Quraish Shihab.

Baca Juga: Apakah Hijab dan Jilbab itu Wajib Dikenakan Perempuan Muslim, Berikut Padangan Quraish Shihab

Jika begitu apakah obatnya? Obatnya adalah berzikir mengingat Allah dan bertaubat. Rohani menurut cendikiawan muslin ini bagaikan cermin. Ia dapat keruh dan berkarat. Sementara, kejernihannya tercapai dengan kesadaran tentang hakikat diri.

"Siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan sibuk memperbaiki diri. Siapa yang mengenal Tuhannya, maka dia akan selalu bersama, sehingga tidak akan menoleh kepada selain Tuhannya," tutup Quraish Shihab di akhir renungannya.

Ahmad Musthafa al-Marāghiy mengartikan penyakit yang ada di dalam dada berupa penyakit hati, seperti sombong, syirik, nifak, kedurhakaan, permusuhan, kezhaliman, rasa was-was, gelisah, hawa nafsu, keserakahan, hasad, selain itu al-Qur’an juga menyambuhkan penyakit malas, bodoh dan mementingkan diri sendiri.

Baca Juga: Quraish Shihab dan Apa yang Melatar Belakanginya dalam Dunia Tafsir Al-Quran

Al-Qur’an berisi pengajaran atau tuntunan baik dalam membentukan akhlak maupun karakter. Ia mendidik untuk memperhalus jiwa sehingga menusia dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk.

Nasihat yang ada dalam al-Qur’an berasal dari Tuhan untuk kebahagiaan hidup manusia pada tiap-tiap waktu dan tempat. Dengan memahami isi al-Qur’an maka hati akan menjadi tentram.

Petunjuk yang ada dalam al-Qur’an memenuhi hati orang mukmin sehingga mereka senantiasa ingin melakukan perbuatanperbuatan baik, membela orang yang sengsara, mencegah keburukan dan menolak penganiayaan dan kedurhakaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: Najwa Shihab

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X