Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Diduga Terlibat Kasus Korupsi di Komdigi

TOPMEDIA.CO.ID - Mantan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Budi Arie diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi di Komdigi.

Budi Arie diperiksa ini dilakukan setelah terungkapnya mafia yang membuka akses situs judi online yang dilarang oleh pemerintah.

Alasan Budi Arie diperiksa berawal dari laporan masyarakat tentang maraknya situs judi online yang kembali aktif meskipun telah diblokir.

Penyelidikan awal mengungkap adanya oknum pegawai Komdigi yang diduga terlibat dalam membuka blokir situs tersebut dengan imbalan sejumlah uang.

Penyelidikan lebih lanjut membawa penyidik kepada dugaan korupsi yang lebih besar, melibatkan beberapa pegawai Komdigi dan menyebut nama Budi Arie Setiadi.

Budi Arie, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, menjalani pemeriksaan selama sekitar enam jam di Bareskrim Polri. Dia diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.

"Saya di sini untuk memberikan klarifikasi dan membantu penyidik. Saya ingin memastikan bahwa proses hukum berjalan transparan dan adil," ujar Budi Arie kepada wartawan.

Baca Juga: Pengaruh Perilaku FOMO Terhadap Financial Mahasiswa

Penyidik telah menangani 26 tersangka dalam kasus ini, termasuk beberapa pegawai Komdigi. Mereka diduga menerima suap untuk membuka akses situs judi online.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa proses hukum akan berjalan transparan dan tidak pandang bulu.

"Kami akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan memastikan bahwa semua pelaku dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ujar seorang penyidik senior.

Kasus ini membawa dampak besar bagi Kementerian Komunikasi dan Digital. Kepercayaan publik terhadap Komdigi dan pemerintah bisa terganggu jika kasus ini tidak ditangani dengan baik.

"Ini adalah ujian besar bagi Komdigi. Mereka harus bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan publik," kata seorang analis kebijakan.

Masa depan politik Budi Arie Setiadi kini berada di ujung tanduk. Jika terbukti terlibat dalam kasus ini, karier politiknya bisa hancur.