Pengaruh Perilaku FOMO Terhadap Financial Mahasiswa

photo author
- Minggu, 22 Desember 2024 | 22:36 WIB
Lia Oktavia (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Lia Oktavia (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Penulis: Lia Oktavia (Mahasiswi Jurusan Manajemen FEB Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - FOMO atau Fear of Missing Out mengacu pada perasaan cemas atau takut akan ketinggalan momen atau pengalaman yang dianggap menarik. 

Fenomena ini seringkali berdampak signifikan pada kemampuan mahasiswa dalam mengelola keuangan mereka. Meskipun sering kali dianggap sebagai masalah psikologis, dampak FOMO terhadap keuangan mahasiswa patut dicermati, karena dapat memengaruhi keputusan finansial mereka secara signifikan.

FOMO merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor psikologis dan sosial yang diperkuat oleh penggunaan teknologi modern.

Baca Juga: HNSI Kota Cilegon Deklarasikan Perdamaian Pasca Pilkada dan Serukan Keselamatan Nelayan

Dengan meningkatnya ketergantungan pada media sosial dan kebutuhan untuk selalu terhubung, individu lebih rentan terhadap perasaan cemas akan ketinggalan momen berharga dalam hidup orang lain. 

Memahami penyebab FOMO sangat penting untuk mengelola dampaknya dan menjaga kesejahteraan mental. Karena hal tersebut seseorang akan terus mengikuti trend yang ada seiring berkembangnya zaman, semakin berkembang maka mereka semakin kehausan akan hal-hal baru yang ada. 

Bahkan, terkadang seseorang akan memaksakan kemampuan mereka secara financial agar tak tertinggal trend yang sedang booming tersebut. Tak sedikit para pemuda yang melakukan pinjol demi terpenuhinya kebutuhan trend tersebut.

Baca Juga: Pendidikan Pancasila dan Pembentukan Identitas Nasional

FOMO merupakan tantangan nyata bagi mahasiswa dalam mengelola keuangan mereka, terutama di era digital yang serba cepat ini. 

Perasaan cemas akan kehilangan pengalaman menarik yang dialami oleh orang lain sering kali mendorong mahasiswa untuk mengeluarkan uang secara impulsif, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kondisi keuangan mereka. 

Dengan menyadari dampak dari perasaan ini, mahasiswa dapat mengambil langkah proaktif untuk menerapkan strategi pengelolaan keuangan yang lebih bijak.

Baca Juga: Upaya Menjaga Nilai Luhur Pancasila

Salah satu strategi yang efektif adalah membuat anggaran bulanan yang jelas, sehingga mahasiswa dapat memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan penting dan menyisihkan dana untuk tabungan. Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta menghindari pengeluaran yang dipicu oleh tekanan sosial. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X