Seorang pedagang telur congkel pentol tahu yang sedang mangkal di salah satu sekolahan SD yang terletak didaerah
Pontianak, Kalimantan Barat, tiba-tiba langsung diserbu anak-anak. Bahkan, ada juga emak-emak.
Kejadian itu bermula saat, Youtuber Richard Erfandy atau bisa dipanggil dengan sapaan Evan mendatangi pedagang telur congkel pentol tahu yang sedang mangkal dipinggiran sekolah, sambil menunggu pembeli lain lewat.
Secara tiba-tiba, Evan kemudian turun dari mobilnya, bergegas menghampiri pedagang tersebut, bermaksud untuk membelinya dengan harga Rp 400 ribu untuk 1 tusuknya, selebihnya untuk dibagi-bagikan kepada yang ada disekiling dan menginginkannya.
"Ini saya beli satu tusuk, empat ratus ribu ya, sisanya silahkan ambil," katanya.
Meski hujan rintik, Namun, gerobak telor congkel pentol tahu tetap ramai dikelilingi.
Biasanya, telor tusuk pentol tahu dijual seharga Rp 2 ribu untuk setiap tusuknya. Namun, kali ini semuanya bisa mencicipinya gratis, karena semuanya ludes terjual.
Melihat kesempatan tersebut, tak disia-siakan anak-anak yang sedari awal sudah mengetahui kedatangan Evan.
"Om borong-borong kan?. Buru, buru, udah diborong nih," ujar anak-anak yang ada disitu sambil tertawa riang mengetahui bakalan ada jajanan gratis didepannya.
Sebelum mengakhiri perjalanannya Richard Erfandy juga sempat mengajak anak-anak yang ada disekitar untuk menerka-nerka uang yang diberikannya kepada pedagang. Bagi yang bisa menjawab denga benar, akan mendapat hadiah Rp 50 ribu.
Silih berganti anak-anak yang ada disitu mencoba untuk menjawabnya, berharap bisa tepat dan bisa mendapatkan hadiah seperti yang dijanjikan oleh Evan. Hingga akhirnya, semuanya mendapatkan bagian.
Namun sayang, belum selesai pembicaraan antara Evan dengan sang pedang, tiba-tiba telur untuk melapisi pentol tahu habis.
Tinggalah beberapa mangkok petol tahu yang tidak bisa dimasak lantaran telur sebagai pelapisnya habis.
Melihat kejadian itu, Evan kemudian berinisiatif meminta sang pedagang untuk segera membeli telur lagi, kemudian untuk melanjutkan memasak dagangannya yang tersisa untuk selanjutnya dibagi-bagikan kepada siswa lain yang ada disekolah yang belum mendapatkan.
Evan kemudian memberikan sejumlah uang tambahan mencapai Rp 1 juta kepada pedagang telor tusuk congkel tahu karena dagangannya ludes terjual.***
Artikel Terkait
Alumni Menghilang, IKA PMII Banten Segera Adakan Muswil
Pasang Barcode E-Trolling, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Ikuti Perkembangan Digitalisasi Sistem
Bendungan Sindangheula Dijadikan Destinasi Wisata, Kemen PUPR Kasih Restu
Tak Banyak Tahu, Ternyata Makan Bakso Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan Anda
Lakukan Tiga Pilar untuk Menjaga Imunitas Tubuh Di Era Pandemi dan Shalat Tahajud jadi Keharusan