Belajar Matematika, Siapa Takut Kebermanfaatan dan Praktik Baik Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya

photo author
- Minggu, 16 April 2023 | 20:57 WIB
Para anak anak murid yang riang gembira belajar matematika (Topmedia.co.id/Febi Sahri Purnama)
Para anak anak murid yang riang gembira belajar matematika (Topmedia.co.id/Febi Sahri Purnama)

                     Oleh : Septiyana Natalia,S.Pd

TOPMEDIA - Salah satu alasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) meluncurkan Program Merdeka Belajar adalah disebabkan peringkat Indonesia merosot dalam survei dan evaluasi Programe for International Student Asessment (PISA) yang dirilis tahun 2019. 

Sejak empat tahun terakhir posisi Indonesia menurun disemua bidang yang diujikan. bidang tersebut adalah membaca, matematika, dan sains. 

Berdasarkan penelitian tersebut, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara yang artinya minat membaca dan literasi terutama dikalangan pelajar sangat rendah.

Baca Juga: Iseng Berjudi Menunggu Waktu Sahur, Pelaku Judi Berhasil Ditangkap Satreskrim Polres Serang

Selain skor membaca skor matematika menurut survei PISA juga ada di peringkat 72 dari 78 negara, sementara skor sains juga ada diangka rendah yaitu urutan 70 dari 78 negara. 

Pertanyaan mendasar dari survei yang dilakukan PISA tersebut adalah mengapa siswa merasa pelajaran matematika sulit dipahami dan akhirnya membuat siswa malas belajar ? 

Bagi kebanyakan pelajar Indonesia matematika memang tergolong pelajaran yang sulit dipahami. Padahal dalam implementasinya pelajaran matematika mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Inilah Top 3 Wisata Terbaru dan Terhits di Lembang, Tempat yang Cocok Buat Liburan Lebaran 2023

Contohnya, dalam bidang ekonomi atau jual beli. Dengan memahami matematika secara tidak langsung siswa akan berlatih berfikir rasional. 

Namun, kebanyakan pelajar merasa pelajaran matematika sulit dengan angka,rumus, dan hitung-menghitung. 

Dengan alasan tersebut mereka menjadi malas belajar, diperparah lagi jika guru yang menyampaikan pelajaran ini tidak memiliki metode yang menyenangkan bahkan cendrung kaku.

Baca Juga: Lokasi Wisata Alam Serang Banten Sedang Viral, 3 Tempat Murah Meriah! Suasana Liburan Lebaran 2023

Pelajaran matematika akan semakin sulit dipahami oleh siswa. Kasus dilapangan juga sering menampilkan fakta ada guru yang pilih-pilih dan melibatkan anak-anak yang dianggap pintar saja di dalam kelas. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X