Pengelolaan Sumber Daya Lokal dengan Memanfaatkan Lahan Pekarangan

photo author
- Sabtu, 3 Mei 2025 | 16:58 WIB
Rofah (Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Rofah (Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara FISIP Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Kegiatan ini tidak harus dilakukan dalam skala besar, cukup dengan menanam sayuran seperti cabai, tomat, kacang panjang, terong, dan jenis tanaman pangan lainnya di pekarangan rumah.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional, Gubernur Banten Andra Soni Luncurkan Program Sekolah Gratis

Selain dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri, hasil panen ini juga bisa dijual, sehingga membantu meningkatkan ekonomi rumah tangga.

Pemanfaatan pekarangan seperti ini adalah langkah sederhana, namun punya dampak nyata terhadap kemandirian dan ketahanan pangan keluarga. Berdasarkan pengamatan di lingkungan sekitar, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal adalah cara menanam yang tepat.

Teknik penanaman yang baik tidak hanya berdampak pada kualitas tanaman, tetapi juga pada produktivitas lahan. Di kawasan perkotaan yang umumnya memiliki lahan terbatas, metode vertikal dan hidroponik menjadi solusi yang sangat efektif.

Kedua metode ini memungkinkan masyarakat tetap bisa bercocok tanam meski ruangnya terbatas. Inovasi seperti ini menjadi jawaban atas tantangan urbanisasi yang menyebabkan keterbatasan ruang, namun tetap membuka peluang untuk mewujudkan kemandirian pangan di lingkungan urban.

Pemanfaatan lahan pekarangan bukan hanya sekadar solusi alternatif, tetapi langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. Praktik ini juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasar, yang sering kali fluktuatif dan tidak stabil.

Selain manfaat ekonomi, pemanfaatan pekarangan memberikan dampak positif secara ekologis dan sosial.

Tanaman yang ditanam di pekarangan dapat membantu menciptakan udara yang lebih sejuk, menjaga kelembaban tanah, serta memperkaya keanekaragaman hayati lokal.

Baca Juga: Lab Humanity Laporkan Loker RS Cilograng Dan Labuan Ke Kemenaker dan Komnas HAM

Dengan begitu, pekarangan bukan hanya menghasilkan pangan, tetapi juga menjadi ruang hidup yang sehat dan berkelanjutan. Namun, tantangan utama dalam pengembangan pekarangan terletak pada pola pikir dan tingkat literasi masyarakat.

Banyak orang belum menyadari potensi strategis yang dimiliki pekarangan mereka. Di sinilah peran pemerintah, penyuluh pertanian, dan komunitas menjadi sangat penting dalam memberikan edukasi, pelatihan, serta akses terhadap bibit dan alat tanam. Pendekatan yang partisipatif dan berbasis kearifan lokal akan semakin memperkuat keterlibatan masyarakat.

Sudah saatnya generasi muda memandang pekarangan bukan sekadar ruang sisa, melainkan aset berharga yang mampu menopang kemandirian pangan keluarga.

Dari halaman rumah yang sederhana, kita bisa menanam benih ketahanan dan kemandirian yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman.

Baca Juga: Hadiri May Day, Gubernur Banten Andra Soni Sebut Buruh Tulang Punggung Perekonomian

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X