TOPMEDIA - Berdasarkan catatan sejarah bahwa setiap tanggal 17 Oktober diperingati sebagai Hari Pemberantasan Kemiskinan Internasional atau International Day for the Eradication of Poverty.
Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dan lain-lain.
Baca Juga: Catatan sejarah, 14 Oktober Diperingati Sebagai Hari Telur Sedunia
Dikutip dari wikipedia, Senin 17 Oktober 2022. Lebih dari seratus ribu orang berkumpul di Human Rights and Liberties Plaza di Trocadéro untuk menghormati korban kelaparan, kemiskinan, kekerasan, dan ancaman. Event ini dibuat oleh Joseph Wresinski, pendiri pergerakan internasional bergengsi ATD Fourth World.
Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 17 Oktober di seluruh dunia. Peringatan ini diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1992, namun peringatan event ini pertama kali dilakukan di Paris, Prancis pada tahun 1987.
Baca Juga: CATATAN SEJARAH, 13 Oktober Diperingati Sebagai Hari Tanpa Bra Sedunia
Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Kemiskinan tidak bisa dipahami dengan menggunakan satu dimensi atau satu indikator saja.
Kemiskinan sangat kompleks, sehingga diperlukan indikator atau ukuran yang multidimensi. Indikator yang banyak digunakan adalah indikator global dengan menggunakan pendekatan moneter seperti garis kemiskinan.
Sementara itu, pendekatan tersebut hanya melihat indikator pendapatan atau konsumsi yang dilakukan masyarakat yang dianggap belum menangkap akar permasalahan kemiskinan yang sebenarnya.
Untuk melihat persoalan kemiskinan secara holistik, dikembangkan IKM (Indeks Kemsikinan Multidimensi). Konsep tersebut pertama kali dikembangkan oleh Oxford Poverty and Human Initiative (OPHI) berkolaborasi dengan Nation Development Programme (UNDP) pada tahun 2010.
Tujuan utama dari dikembangkannya konsep tersebut adalah untuk memetakan indikator-indikator kemiskinan secara lebih komprehensif dan jelas.
Hasilnya, ketika diadposi di Indonesia, ada tiga indikator yang digunakan untuk memahami persoalan kemiskinan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan standar kualitas hidup.
Indikator-indikator tersebut menunjukan bahwa pedekatan moneter dan konsumsi saja tidak cukup untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kemiskinan, diperlukan indikator-indikator lain seperti kesehatan, pendidikan, dan standar kualitas hidup.***
Artikel Terkait
CATATAN SEJARAH Peristiwa 10 Oktober, Wafatnya Cucu Nabi Muhammad dalam Pertempuran Karlaba
CATATAN SEJARAH 11 Oktober Meninggalnya Salah Satu Pahlawan Nasional Indonesia
CATATAN SEJARAH Peristiwa 12 Oktober, Terjadinya BOM Bali I yang Menewaskan 200 Orang
CATATAN SEJARAH, 13 Oktober Diperingati Sebagai Hari Tanpa Bra Sedunia
Catatan sejarah, 14 Oktober Diperingati Sebagai Hari Telur Sedunia