Ditanya Berita Tsunami di Laut Banten Selatan, Jawaban Pedagang Di Pinggir Pantai Ini Bikin Bengong

photo author
- Rabu, 26 Januari 2022 | 19:30 WIB
Lokasi warung yang ramai di bibir pantai pasir putih selatan Banten (Beni hendriana)
Lokasi warung yang ramai di bibir pantai pasir putih selatan Banten (Beni hendriana)

TOPMEDIA.CO.ID - Ditanya pemberitaan potensi gempa bumi dan tsunami yang disampaikan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah laut Banten Selatan. Jawaban warga yang setiap harinya berjualan di bibir pantai di Kecamatan Cihara biking bengong.

Bernama Upiah, salah satu pemilik warung di pantai Pasir Putih Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak mengaku sudah hampir delapan tahun berjualan di lokasi yang memang sangat berdekatan dengan pantai.

Ditanya mengenai informasi gempa bumi dan tsunami di selat sunda banten, dan beberapa kali gempa bumi yang terjadi di wilayah pantai Bayah, Upiah mengaku sudah terbiasa dan tetap tidak ingin meninggalkan jualannya.

Pemandangan indah di pantai pasir putih Selatan Banten
Pemandangan indah di pantai pasir putih Selatan Banten (Beni Hendrian)

"Iya mas, saya juga suka melihat berita dari televisi dirumah, bahwa pantai di wilayah selatan Banten ini rawan terjadi tsunami. Saya juga sering libur berjualan kalau terjadi gempa, bahkan rumah saya tidak jauh dari sini pernah sampai berjatuhan gentengnya ketika belum lama ini terjadi gempa," ujarnya.

lebih jauh Upiah juga mengatakan, bahwa pada tahun 2014 lalu juga pernah terjadi rob (air laut sampai ke bibir jalan raya, puluhan warung di pantai pasir putih rusak dihantam gelombang.

"Bukan tidak takut tsunami, tapi kan saya harus berjualan, untuk biaya sekolah anak, saya hanya bisa pasrah, kalau semua sudah takdir, yah mungkin kita dimanapun tidak akan bisa menghindar dari tsunami," papar Ibu yang mengaku memiliki anak di kelas 2 SMA.

Kalau malam, upiah mengaku sering menyaksikan televisi untuk mendengar informasi-informasi gempa bumi dan tsunami, jika di wilayahnya akan terjadi gempa, maka Ia akan libur berjualan.

Suami Upiah bekerja diluar Banten, biasanya pulang 3 sampai 5 tahun sekali, Ia juga mengaku sudah pernah bekerja diluar kota sejak muda, mulai dari pembantu rumah tangga, tukang masak di rumah makan dan pekerjaan lain.

"saya sudah cape mas kerja di Kota, sekarang badan mulai sudah menua, tapi saya harus membantu suami untuk membiayai sekolah anak yang masih SMA, jadi berjualan disini menjadi sebuah pilihan hidup saya," papar nya diakhir pembicaraan yang ramah terhadap wartawan media ini.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X