TOPMEDIA.CO.ID – Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) Donald Trump hampir meninggal dunia lantaran ditembak oleh seorang pemuda berusia 20 tahun saat kampanye di Pennsylvania, AS, pada Sabtu (13/7/2024) pagi.
Mantan Presiden AS itu ditembak dengan senjata senapan jenis AR-15. Donald Trump sempat mendapatkan perawatan dampak dari terluka di bagian telinga.
Meski begitu, kondisi pria 78 tahun ini sudah membaik hingga pagi ini, Senin (15/7/2024), Trump telah mendarat di Wisconsin menjelang Konvensi Nasional Partai Republik.
Dia juga melambaikan tangannya saat keluar dari pesawat. Terlihat, telinga Trump masih diperban untuk menutup luka yang terjadi setelah upaya pembunuhan berencana itu.
Dikutip dari CBCNews, kasus penembakan Donald Trump, terdapat dua orang yang dilaporkan ikut terluka. Keduanya dilaporkan dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit Pittsburgh.
Sementara otoritas AS mengonfirmasi salah satu orang saat menonton Trump berpidato telah tewas dari kejadian tersebut, di luar kasus dua pasien kritis.
Baca Juga: Didampingi WH, Bacagub Banten Andra Soni Bakar Semangat Ribuan Relawan di Kota Tangerang
Menanggapi hal tersebut, Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan peninjauan kembali tentang bagaimana kejadian itu bisa terjadi.
Politisi asal Demokrat ini menyampaikan bahwa Trump sebagai mantan presiden AS seharusnya mendapatkan perlindungan seumur hidup dari Dinas Rahasia AS.
Walaupun baru mendapatkan ancaman pembunuhan, Trump melanjutkan perjalannya selama dua hari paska kejadian tersebut.
“Saya baru memutuskan saya tak dapat membiarkan penembak jitu atau calon pembunuh, memaksa saya melakukan perubahan jadwal atau sesuatu yang lain,” jelasnya.
Kronologi Penembakan Trump
Menurut informasi yang beredar, kronologi percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump ketika dirinya menyampaikan pidatonya di kampanye Pilpres AS.
Saat tengah berpidato, tiba – tiba terdengar suara tembakan, saksi mata menyebutkan bahwa suara ledakan itu seperti petasan.