BMKG: Waspadai Gelombang Laut Setinggi 6 Meter

photo author
- Senin, 12 Februari 2024 | 12:57 WIB
Gelombang Tinggi, Air laut sampai ke warung-warung di pinggir pantai di Lebak Selatan
Gelombang Tinggi, Air laut sampai ke warung-warung di pinggir pantai di Lebak Selatan

TOPMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini bahaya gelombang laut tinggi yang diprakirakan berlangsung pada 12-13 Februari 2024 di seluruh perairan Indonesia.

"Tiga kategori yakni tinggi, lebih tinggi, dan sangat tinggi. Dan untuk gelombang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Sedangkan untuk gelombang yang lebih tinggi, lanjutnya, di kisaran 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan selatan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi – Serasan.

Perairan Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Sulawesi bagian timur, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.

Sementara tinggi gelombang 1,25-2,5 meter, kata dia, berpeluang terjadi merata di sebagian besar kawasan perairan Indonesia barat-timur, antara lain meliputi perairan utara Sabang, barat Aceh barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai.

Baca Juga: Gempa Bumi 5,7 M Guncang Pesisir Selatan, BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami

Enggano, Bengkulu-Barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Selain itu di perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat-Laut Sawu, Selat Alor-Patar, Selat Wetar, perairan selatan Kupang-Pulau Rote.

Samudera Hindia selatan Banten-NTT, perairan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, perairan Kepulauan Karimun Jawa, Selat Makassar bagian selatan, serta perairan barat Sulawesi Selatan.

Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sabalana – Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan Pulau Bonerate-Kalatoa, Bau-bau, Wakatobi, Sernata-Leti, Barbar-Tanibar, dan Kepulauan Kai-Aru, Fak-fak-Kaimana.

Selanjutnya menyasar Kepulauan Amamapare-Agats bagian barat, Laut Arafuru, Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung, selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera dan perairan utara Papua Barat.

Baca Juga: Hujan Guyur Kota Serang, BMKG: Waspada Angin Kencang dan Petir Sampai Penghujung Januari

Eko memaparkan analisa BMKG menemukan pola angin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya gelombang air laut, berikut dampak aktifnya gelombang ekuator Rossby-Kelvin hingga adanya aktivitas Monsun Asia.

Dengan pola demikian wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat baya – barat laut dengan kecepatan 4-20 knot.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X