Penangkal Bencana Alam, Asal Usul 3 Ulama Paku Banten Versi Cerita Rakyat

photo author
- Selasa, 17 Januari 2023 | 06:07 WIB
3 ulama paku Banten (Wikipedia)
3 ulama paku Banten (Wikipedia)

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner Terkenal dan Lengendris di Jogja Yang Wajib Dijajal 

Cerita ini dari salah satu murid beliau sebelum terjadi banjir besar di Serang malam harinya Abuya Muhtadi melakukan ritual zikir yang cukup lama, setelah usai udah dikirim beliau keluar lalu berkata pada orang-orang yang berada disitu. Bahwa Abuya Muhtadi berkata Banten sudah tidak dapat tertahan lagi oleh dirinya. 

Orang-orang yang berada di situ bingung apa maksud Abuya Muhtadi berkata demikian, apa yang akan terjadi di tanah Banten. 

Ini biasanya kalau Abuya Muhtadi berkata begitu akan ada hal besar yang akan terjadi di tanah Banten.

Baca Juga: Hindari INI! Jenis Makanan Perusak Otak Pada Anak Sampai Berdampak Turunkan Daya Ingat

Benar saja, keesokan harinya sekitar waktu subuh Banten berduka khususnya yang berada di daerah Serang dan sekitarnya terjadi banjir besar yang luar biasa menghanyutkan cukup banyak manusia bangunan-bangunan pepohonan besar dan barang-barang berharga lainnya. 

Sungguh luar biasa Abuya Muhtadi adalah sosok ulama yang diakui sebagai himayah penjaga sekaligus paku di tanah Banten. 

3. Abuya Munfasir Padarincang Banten 

ulama paku Banten yang terakhir adalah Abuya Munfasir yang bertempat tinggal di Padarincang Serang Banten.

Baca Juga: Kisah Pahlawan Kapitan Pattimura yang Mati Dihukum Mati oleh Belanda, Begini Kisahnya!

Pesantren beliau yang tanpa nama terletak di kaki Bukit Padarincang, dan dulunya beliau sebelum menjadi ulama Banten adalah seorang dosen IAIN di Kota Cirebon. 

Setelah itu beliau hijrah dengan menjual seluruh harta Bendanya untuk dibelikan sebidang sawah dan membangun Sepetak gubuk dan sisa selebihnya beliau Sumbangkan, beliau pernah bercerita disaat krisis moneter dimana keadaan sangatlah peceklik sampai-sampai pada saat itu katanya untuk makan satu biji telur saja harus dibagi 7, ulama Banten. 

Abuya Munfasir hanya menerima santri laki-laki yang jumlah maksimal 40 orang saja, akan tetapi belum pernah santrinya mencapai angka 40 orang.

Baca Juga: Penemu Listrik Ternyata Lulusan SD, Kok Bisa? Inilah Catatan Sejaran Listrik Ada di Dunia

Abuya Munfasir menerapkan beberapa syarat untuk dapat mondok dan menuntut ilmu di tempatnya salah satunya dengan tidak diperbolehkannya membawa apapun hanya baju yang melekat dibadan saja yang diperbolehkan untuk dibawa ke pondok beliau. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X