Melanggar Larangan Keramat, Asal Usul Tanjung Lesung Pandeglang Banten Kisah Legenda! Baca Selengkapnya Disini

TOPMEDIA - Halo sobat sobat ambyar kenali nih asal usul Tanjung Lesung Pandeglang Banten. 

Kisah dari Provinsi Banten Tanjung Lesung, Pandeglang, dikutip pada YouTube @DongeKita, Sabtu 14 Januari 2023, adalah salah satu wisata yang populer di Kota Pandeglang Banten. 

Kawasan wisata Tanjung Lesung Pandeglang Banten merupakan sebuah daratan berbentuk Lesung yang menjorok ke laut dan memiliki luas sekitar 1.500 hektar.

Baca Juga: 10 Nama Bayi Laki Laki Islami Modern Awalan Huruf S Terdiri 3 Kata, Artinya Berilmu dan Terpuji

Nama Tanjung Lesung sendiri diambil dari kampung Lesung yang memiliki kisah asal usul sendiri. 

Alkisah dahulu di pesisir laut selatan pulau Jawa, di Tanjung Lesung ada seorang pengembara bernama Raden budok pemuda yang tampan dan gagah perkasa. 

Raden budok ini senang mengembara kemana saja setiap kali pergi mengembara anjing dan kuda kesayangannya selalu setia menemaninya. Di suatu siang usai mandi di pantai Tanjung Lesung, Raden budak beristirahat di bawah pohon ketapang yang rindang angin berhembus sejuk membuat pemuda itu lekas terlelap dalam tidurnya.

Baca Juga: 15 Nama Bayi Perempuan Islami Modern Awalan Huruf S Terdiri 3 Kata, Artinya Cantik dan Manis

Ia bermimpi mengembara ke utara Tanjung Lesung dan bertemu gadis yang cantik jelita gadis tersebut tersenyum, serta mengulurkan tangan padanya namun saat Raden budak hendak menyambut uluran tangan gadis itu tiba-tiba sebuah ranting kering jatuh mengenai dahinya. 

"Mengganggu saja," kata Raden buduk seraya membanting ranting dengan keras-keras, di Tanjung Lesung. 

Karena merasa geram tidak bisa melanjutkan Mimpi indahnya sejak peristiwa itu Raden budok selalu membayangkan wajah gadis manis yang ada dalam mimpinya, karena terus-menerus penasaran Ia memutuskan pergi mengembara ke Utara untuk mencari gadis impiannya.

Baca Juga: Kisah Asmara 2 Pangeran Berebut Cinta, Inilah Asal Usul Kabupaten Pandeglang Banten Versi Cerita Rakyat

Berhari-hari ia berjalan menapaki jalan-jalan terjal akhirnya Raden budak sampai di sebuah tempat tinggi yang bernama tali alas atau kini disebut pilar dari tempat itu. 

Raden budok melihat pemandangan samudra biru dan pantai yang indah, ia beristirahat sejenak dan menikmati sisa bekalnya sementara itu kuda kesayangannya dibiarkan mencari rumput segar sedangkan anjingnya asik berburu burung puyuh.