Turkiye dan Yunani Sengketa Wilayah Pulau Laut Aegea

photo author
- Selasa, 21 Juni 2022 | 09:39 WIB
Ilustrasi foto, Peta perbatasan wilayah (aljazeera)
Ilustrasi foto, Peta perbatasan wilayah (aljazeera)

TOPMEDIA – Kurangnya diplomasi hubungnan Turkiye dan Yunani kian memperburuk, perselisihan terbaru sengketa pulau-pulau terluar di Laut Aegea.

Wilayah Mediterania Timur dan pulau-pulau Aegea, diklaim Yunani dan Turkiye. Klaim kedua negara tumpang tindih.

Kompleksitas masalah kedua negara akhirnya berada dibawah hukum internasional dan sekarang semakin diperburuk oleh kurangnya diplomasi.

Baca Juga: Menlu Turki ke Israel, Pertanda Hubungan Sedang Memanas

Keduanya anggota sekutu NATO itu masih berselisih soal pulau di Laut Aegea.

Secara khusus, Turkiye menolak apa yang disebutnya sebagai “militerisasi” beberapa pulau oleh Yunani.

Dilansir Aljazeera, Hasan Gogus mengatakan, mantan duta besar Turkiye untuk Yunani dan Austria, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sikap Turkiye itu valid.

Baca Juga: Ketegangan Turki dan Yunani Soal Pembelian Pesawat Jet Tempur F-16

“Kami memiliki beberapa perselisihan dengan Yunani di Laut Aegea, seperti lebar wilayah perairan, delimitasi landas kontinen, demiliterisasi pulau atau panjang wilayah udara.

"Sementara semua masalah saling terkait, Yunani hanya mengakui adanya sengketa landas kontinen,” katanya.

Sebagian besar perselisihan tentang pulau Yunani di Laut Aegea berada di dekat daratan Turkiye, seperti Kastellorizo ​​atau Kos.

Baca Juga: Alasan Turki Menentang Finlandia dan Swedia Masuk Anggota NATO

Pulau-pulau itu diberikan kepada Yunani di bawah (Perjanjian Perdamaian Paris 1947) dengan syarat demiliterisasi. Namun, Yunani melanggar ketentuan ini,” kata Hasan Gogus.

Sementara itu, dari sudut pandang Yunani, Turkiye membuat klaim yang tidak didukung oleh status quo maupun hukum internasional.

“Yunani menganggap Laut Aegea sebagai bagian mendasar dari wilayah Yunani mengingat ribuan pulau dan orang Yunani tinggal di sana,” Sotirios Zartaloudis, profesor dalam bidang politik Eropa komparatif di Universitas Birmingham.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X