TOMEDIA – Ketika kemarahan muslim India tumbuh, dua remaja tewas dan puluhan lainnya terluka dalam protes terhadap partai politik India karena telah hina Nabi Muhammas SAW. Ratusan pengunjuk rasa ditangkap Polisi India.
Partai politik Bharatiya Janata Party (BJP) India menangguhkan Sharma dan mengusir Jindal karena komentar mereka tidak mencerminkan pandangan partai.
Patai BJP meminta juru bicaranya untuk "sangat berhati-hati" dalam masalah agama saat berbicara di publik dan saluran Media.
Baca Juga: Rumah Aktivis Muda Muslim Diratakan Dengan Tanah Oleh Pemerintah India
Sementara itu, polisi di ibu kota India mengajukan kasus terhadap keduanya dan lainnya karena "menghasut kebencian" dan tuduhan lainnya.
Tetapi kelompok-kelompok muslim India mengatakan langkah itu tidak cukup dan mengadakan protes besar di beberapa kota setelah salat berjamaah pada hari Jumat, menuntut penangkapan keduanya.
Dua remaja tewas dan puluhan lainnya terluka dalam protes tersebut. Ratusan pengunjuk rasa ditangkap.
Baca Juga: Muslim di Seluruh Dunia Menuntut India Minta Maaf telah Menghina Nabi Muhammad SAW
Protes di Prayagraj sebelumnya dikenal sebagai Allahabad pada hari Jumat setelah salat berjamaah berubah menjadi kekerasan di beberapa tempat.
Polisi India menembakkan gas air mata dan pentungan saat para demonstran berbaris yang diduga mencoba membakar kendaraan Polisi India.
Dilansir The Guardian, seorang juru bicara partai politik BJP mengatakan Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath, seorang biksu Hindu garis keras berjubah safron, memerintahkan para pejabat untuk menghancurkan setiap tempat "ilegal" dan rumah orang-orang yang dituduh terlibat dalam protes.
Baca Juga: Banjir di India Telan Banyak Korban Jiwa, Kesengsaraan Warga Assam Terus Meluas
Setidaknya dua rumah lain milik warga muslim India dihancurkan di kota Uttar Pradesh selama akhir pekan.
Dialnsir Al Jazeera, Uttar Pradesh, beberapa jam setelah protes Jumat di kota itu, polisi menggerebek rumah itu dan membawa ayahnya yang berusia 57 tahun Mohammad Javed, ibu Parveen Fatima, 52, dan saudara perempuan remaja Somaiya.
“Sekitar pukul 20:50 pada hari Jumat, Polisi India datang, mengatakan mereka ingin berbicara dengan ayah saya. Mereka memintanya untuk menemaninya ke kantor polisi. Hanya itu saja.
Artikel Terkait
Google Investasi ke Operator Seluler Nomor Dua di India
Razia Sultana, Penguasa Kesultanan Delhi di Bagian Utara India
AS-Eropa Tekan Pemerintah India karena Kedekatan dengan Rusia
Narendra Modi Nyatakan India Netral, Joe Biden Kebingungan
Harga Daging Kerbau di Rangkasbitung April 2022, Bulog Impor dari India