TOPMEDIA - Dunia Arab telah bereaksi keras terhadap pernyataan fitnah tentang Nabi Suci Muhammad SAW yang dibuat oleh seorang pejabat tinggi di Partai Bharatiya Janata (BJP).
Negara-negara Muslim termasuk Indonesia memulai kampanye online yang menyerukan boikot produk India.
Pernyataan juru bicara partai Perdana Menteri India Narendra Modi pekan lalu disalahkan atas bentrokan di negara bagian India dan mendorong tuntutan untuk penangkapannya.
Baca Juga: Banjir di India Telan Banyak Korban Jiwa, Kesengsaraan Warga Assam Terus Meluas
Kebencian dan kemarahan menyebar ke luar negeri termasuk negara-negara Muslim. Di media sosial, seruan boikot India jadi trending topik di Indonesia.
Arab Saudi menjadi negara Teluk terbaru yang mengutuk pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Partai Bharatiya Janata Nupur Sharma selama debat yang disiarkan televisi pekan lalu.
Arab Saudi menggambarkan komentar juru bicara itu sebagai "menghina" dan menyerukan "penghormatan terhadap kepercayaan dan agama", menurut pernyataan kementerian luar negeri India bertanggung jawab.
Baca Juga: Boris Johnson Bertemu Narendra, Inggris Bujuk India Jauhi Rusia
Qatar juga menuntut India meminta maaf atas komentar "Islamofobia", ketika Wakil Presiden India Venkaiah Naidu mengunjungi negara Teluk yang kaya dalam upaya untuk meningkatkan perdagangan India.
Duta Besar India di Doha, Deepak Mittal, diperintahkan pergi menemui kementerian luar negeri India pada hari kedua kunjungannya di Qatar.
Utusan itu diberikan surat protes resmi yang mengatakan "Qatar mengharapkan permintaan maaf ke publik dan mengecam pernyataan dari pemerintah India.
Baca Juga: Harga Daging Kerbau di Rangkasbitung April 2022, Bulog Impor dari India
Dilansir Al Jazeera pemerintah Qatar mengatakan, "Membiarkan pernyataan Islamofobia seperti itu berlanjut tanpa hukuman merupakan bahaya besar bagi perlindungan hak asasi manusia" dan "akan menciptakan siklus kekerasan dan kebencian", tambahnya.
Pemerintah Kuwait mengatakan bahwa, seperti Qatar, mereka telah memanggil duta besar India, di tengah seruan yang meluas di media sosial untuk memboikot barang-barang India yang beredar di Teluk Arab.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang berbasis di kota Saudi, Jeddah, juga mengutuk pernyataan tersebut, dengan mengatakan bahwa pernyataan itu datang dalam "konteks untuk mengintensifkan kebencian dan pelecehan terhadap Islam di India dan praktik sistematis terhadap Muslim".
Artikel Terkait
Waspada! Mutasi Covid-19 dari India Mulai Masuk ke Banten
PHRI Banten: Sedihnya Film India Tak Sesedih Penutupan Destinisasi Pariwisata
Google Investasi ke Operator Seluler Nomor Dua di India
Razia Sultana, Penguasa Kesultanan Delhi di Bagian Utara India
AS-Eropa Tekan Pemerintah India karena Kedekatan dengan Rusia