Narendra Modi Nyatakan India Netral, Joe Biden Kebingungan

photo author
- Selasa, 12 April 2022 | 13:58 WIB
Ilustrasi Foto, Narendra Modi (wikimedia)
Ilustrasi Foto, Narendra Modi (wikimedia)

TOPMEDIA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri India Narendra Modi secara virtual pada Senin kemarin.

Joe Biden mengatakan kepada PM Narendra Modi bahwa AS dapat membantu India mendiversifikasi pasokan minyak di tengah perang di Ukraina.

Dikutip dari laman aljazeera.com, bahwa Narendra Modi (India) sedang mencoba untuk membuat mekanisme Rupee-Rubel dengan Rusia untuk melanjutkan perdagangan bilateral.

Baca Juga: AS-Eropa Tekan Pemerintah India karena Kedekatan dengan Rusia

AS menegaskan mereka tidak ingin melihat India yang terus meningkatkan impor energi dari Rusia.

Menurut Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Joe Biden akan melanjutkan dialognya dengan India tentang upaya India dukung sanksi terhadap Rusia akibat invasi mereka ke Ukraina.

Joe Biden telah menjelaskan bahwa mereka tidak ingin melihat peningkatan signifikan dalam impor energi Rusia oleh India, yang telah membeli setidaknya 13 juta barel minyak mentah Rusia yang didiskon sejak negara itu menginvasi Ukraina pada akhir Februari.

Baca Juga: Uni Eropa Jatuhkan Sangsi Ekonomi Lanjutan ke Rusia, Kremlin Balas Putus Pasokan

PM Narendra Modi mengambil kesempatan untuk sampaikan pandangannya secara jujur ​​tentang apa yang terjadi, kata pejabat itu. India mempertahankan sikap netral.

“Saya pikir India akan membuat keputusannya sendiri, tetapi kami akan melanjutkan diskusi”, ujar PM Narendra Modi

Selain minyak, India juga mencari pupuk yang lebih murah dari Rusia dan sekutunya Belarusia, menurut salah satu pejabat.

Baca Juga: China Siap dan Tawarkan Fasilitasi Pembicaraan Lanjutan Rusia-Ukraina

Sikap netral Narendra Modi dalam serangan itu telah menimbulkan kekhawatiran di Washington dan mendapat pujian dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang memuji India karena menilai "situasi secara keseluruhan, bukan hanya secara sepihak."

Rusia telah mendesak negara-negara yang ramah dengan Rusia, apa yang digambarkannya sebagai negara sahabat untuk mempertahankan hubungan perdagangan dan investasi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X