Lyudmila Vorobiev: Rusia Jajaki Kerja Sama dengan Indonesia, Teknologi Nuklir hingga Pesawat

photo author
- Senin, 9 Mei 2022 | 16:35 WIB
Ilustrasi foto tangkap layar, Lyudmila Vorobiev, duta besar Rusia untuk Indonesia ( kumparan)
Ilustrasi foto tangkap layar, Lyudmila Vorobiev, duta besar Rusia untuk Indonesia ( kumparan)

TOPMEDIARusia diwakili Lyudmila Vorobiev, duta besar Rusia untuk Indonesia ungkap bahwa Rusia menawarkan kerjasama energi sampai pembuatan Pesawat.

Keberadaan sungai-sungai besar utama di wilayah Indonesia mirip dengan bagian utara Rusia yang telah banyak dikelola sebagai waduk untuk menghasilkan energi.

Lyudmila Vorobiev mengatakan, ada banyak area yang bisa dikembangkan lagi, terutama sektor energi tidak hanya yang konvensional tapi juga pengembangan energi hijau seperti energi air.

Baca Juga: Eropa Cuma Bisa Bertahan Enam Bulan Tanpa Pasokan Gas Rusia

Dilansir laman Kompas.com dalam wawancara eksklusif bersama Lyudmila Vorobiev, transfer teknologi diharap bisa terjadi dalam kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga air (AS) ini kedepannya termasuk energi nuklir.

Kontribusi tenaga nuklir dalam bauran energi Rusia mencapai 20 persen.

Penerimaan publik atas pengembangan tetap tenaga nuklir baik, meski bencana nuklir terbesar di dunia Chernobyl menjadi catatan sejarah. Orang-orang tidak perlu takut dengan nuklir. Nuklir termasuk energi hijau.

Baca Juga: Sekjen PBB Kunjungi Kiev, Krisis Rusia-Ukraina Bencana Kemanusiaan

Lyudmila Vorobiev mengatakan teknologi keamanan pembangkit nuklir Rusia justru telah meningkat hingga lima kali lebih kuat sejak insiden itu.

Walaupun kaya dengan minyak dan gas, Rusia telah lama memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.

Lyudmila Vorobiev menegaskan bahwa Rusia kini bahkan menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan Pembangkit Nuklir Terapung.

Baca Juga: Sheikh Mansour, Bantu Banyak Taipan Rusia Bisnis ke UEA

Reaktor nuklir jenis ini dapat berpindah-pindah ke lokasi karena berbentuk seperti kapal. Meski terbilang mini, hasil energi dari reaktornya mampu menerangi kota-kota kecil.

Teknologi ini terbilang lebih aman, terutama untuk wilayah yang memiliki risiko gempa bumi dan tsunami seperti di Indonesia.

“Kami siap membagikan teknologi ini ke Indonesia jika pemerintah Indonesia siap untuk menggunakan energi nuklir,” kata Lyudmila Vorobiev.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X