TOPMEDIA – Penolakan Arab Saudi untuk membantu AS menghukum Rusia dan investasi $ 2 miliar dalam dana Kushner menandakan ketidaksenangan putra mahkota Arab Saudi Terhadap AS.
Amerika Serikat membujuk Riyadh untuk meningkatkan produksi minyak sehingga dapat menurunkan harga sebanyak 30%.
Dengan demikian AS bisa menekan pendapatan pemerintah Rusia.
Baca Juga: Kelangkaan BBM di Amerika Serikat Tertinggi dalam Sejarah, Dampak Perang Rusia-Ukraina
Pemerintahan Biden mencari cara untuk meyakinkan pemerintah Saudi bahwa itu didedikasikan untuk keamanan kerajaan.
Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis bahwa itu adalah "komitmen ketat dari presiden ke bawah", dan Pentagon dilaporkan sedang mengerjakan rancangan pernyataan baru pengaturan keamanan AS-Saudi.
Penguasa de facto kerajaan, Mohammed bin Salman, dilaporkan menolak menerima telepon dari Joe Biden bulan lalu.
Baca Juga: AS dan NATO Gagal Sanksi Ekonomi Rusia, Beralih ke Provokasi Lain
Sikap Arab Saudi menunjukkan ketidaksenangannya pada pembatasan pemerintah pada penjualan senjata ke Timur Tengah.
Sikap tegas Arab Saudi sebagai tanggapan yang tidak memadai terhadap serangan terhadap Arab Saudi oleh pasukan Houthi di Yaman.
Dilansir laman theguardian.com, Ada seruan untuk penyelidikan atas investasi besar yang dilakukan oleh Dana Investasi Publik Saudi, yang dikendalikan oleh Pangeran Mohammed, di Affinity Partners.
Baca Juga: Pemerintah Turki Tutup Ruang Udara untuk Militer dan Pesawat Sipil Rusia
Dengan melakukan itu, penguasa de facto kerajaan mengabaikan peringatan panel penasihat dana Saudi sendiri.
John Jenkins, mantan duta besar Inggris untuk Arab Saudi mengatakan: "Saya menduga (putra mahkota) bertaruh pada Partai Republik yang menang besar di paruh waktu dan kemudian mendapatkan kembali kursi kepresidenan dengan atau tanpa Trump."
Dia menambahkan: “Biden mungkin berpikir Biden secara politik lemah dan karena itu dia mampu untuk membuatnya marah. Itu mengirimkan sinyal tidak hanya ke Dems tetapi juga ke partai Republik”.
Artikel Terkait
Rusia Diambang Perang Dengan AS Dan NATO Buntut Krisis Ukraina
Pertanda Apa Sekutu atau NATO Mengadakan Latihan Bersama di Lepas Pantai Italia
Rusia Serukan Perdamaian, Minta Ukraina Berhenti Ikuti Kemauan AS dan NATO
Situasi Global Memburuk, Presidensi G20 Indonesia Diharap Membawa Solusi atas Konflik Rusia-Ukraina
AS dan NATO Gagal Sanksi Ekonomi Rusia, Beralih ke Provokasi Lain