Profile Singkat Emmanuel Macron, Kepala Negara Termuda Prancis Sejak Napoleon

photo author
- Minggu, 24 April 2022 | 05:14 WIB
Ilustrasi foto, warga Prancis melihat poster Emmanuel Macron  dan Marine Le Pen  (@DailyWorld24)
Ilustrasi foto, warga Prancis melihat poster Emmanuel Macron dan Marine Le Pen (@DailyWorld24)

TOPMEDIAEmmanuel Macron, presiden Prancis yang menjanjikan pemotongan pajak orang kaya untuk tetap menjabat.

Emmanuel Macron merupakan pria berusia 44 tahun itu adalah Kepala Negara termuda sejak Napoleon.

Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron menjabat sebagai presiden Prancis sejak 14 Mei 2017.

Baca Juga: Emmanuel Macron: Larangan Jilbab di Prancis bisa Picu Perang Saudara

Emmanuel Macron mantan bankir, ia orang pertama dalam sejarah Republik Kelima yang memenangkan kursi kepresidenan tanpa dukungan baik dari Sosialis maupun Guallis.

Kepala Negara termuda Prancis sejak Napoleon I, Emmanuel Macron, 44, naik dengan cepat ke tampuk kekuasaan tetapi sejak itu diganggu oleh masalah domestik dan peringkat persetujuan parlemen yang rendah.

Emmanuel Macron, anak tertua dari tiga bersaudara, Macron dibesarkan dalam keluarga politik liberal. Emmanuel Macron dianggap sebagai mahassiswa paling berbakat.

Baca Juga: Macron Silang Pendapat dengan Le Pen Terkait Larangan Jilbab di Prancis

Macron bersekolah di sekolah swasta dimana ia memulai hubungan jangka panjang dengan seorang guru dramanya, Brigitte Trogneux, yang kemudian ia nikahi.

Saat menjadi bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, divisi Prancis dari kelompok keuangan internasional Rothschild.

Macron mulai bekerja dengan mantan presiden Prancis Francois Hollande selama kampanyenya untuk pencalonan Partai Sosialis sebagai presiden sebelum pemilihan 2012.

Baca Juga: Fakta Menarik Pemilihan Presiden Prancis tahun 2022

Setelah Hollande memenangkan kursi kepresidenan, Macron bergabung dengan pemerintahannya sebagai wakil kepala staf dan penasihat ekonomi.

Pada April 2016, Macron, memiliki kinerja ekonomi negara yang buruk. Serangan teroris mematikan di Paris telah melemahkan kepresidenan Hollande yang terkepung.

Macron mengumumkan pembentukan En Marche! (“Maju!”), sebuah gerakan populer yang ia sebut sebagai “revolusi demokratis” melawan sistem politik yang kaku.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X