TOPMEDIA – Kapal Selam nuklir utama Inggris tiba di Gibraltar saat Putin mengeluarkan peringatan larangan untuk Boris Johnson.
Inggris bersiap menghadapi kemungkinan terburuk terjadinya perang Senjata Nuklir dan Perang Dunia Ketiga dengan Rusia. Perang disiapkan oleh negara Eropa Barat, NATO dan AS.
Kapal Selam nuklir pemburu-pembunuh dengan Senjata Nuklir milik Inggris, HMS Audacious telah berlabuh di Gibraltar beberapa jam setelah Vladimir Putin melarang Boris Johnson dan berbagai anggota Kabinet Inggris datang ke Rusia.
Baca Juga: Rusia Tawarkan Pasukan Nasional dan Bayaran Ukraina Meyerah Atau...
Kapal Selam nuklir utama Inggris telah tiba di Gibraltar hanya beberapa jam setelah Vladimir Putin melarang beberapa politisi Inggris memasuki Rusia. HMS Audacious memiliki Senjata Nuklir dengan hulu ledak tinggi.
HMS Audacious adalah salah satu Kapal Selam nuklir terbaru Inggris dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan di dunia.
Kapal kelas Astute adalah pemburu-pembunuh yang dirancang untuk menorpedo Kapal Selam dan kapal musuh, selain juga mampu menghancurkan serangan darat dari jarak 1.200 km menggunakan rudal jelajah Tomahawk.
Baca Juga: Rusia Buka Rahasia AS Sebagai Pemilik Tunggal Senjata Kimia di Dunia
HMS Audacious mampu mempertahankan misi panjang tanpa perlu ke permukaan karena kemampuannya menghasilkan oksigen dan air tawar.
HMS Audacious tiba untuk kunjungan perdananya ke British Overseas Territory dan tanjung, di pantai selatan Spanyol, yang dijuluki The Rock, lapor Daily Express. Kapal selam sepanjang 97 meter itu merapat di samping USS Georgia.
Itu terjadi beberapa hari setelah kapal utama armada Laut Hitam Kremlin, Moskva, tenggelam saat ditarik setelah kebakaran.
Baca Juga: AS-Eropa Tekan Pemerintah India karena Kedekatan dengan Rusia
Ukraina mengklaim telah menyerang kapal raksasa itu dengan sebuah rudal dan mengatakan kapal itu jatuh dengan 450 anggota awak di dalamnya.
Itu segera diikuti oleh Presiden Rusia Putin yang melarang Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan berbagai anggota Kabinet lainnya untuk menginjakkan kaki di negaranya.
Sanksi terbaru mempengaruhi Johnson serta Kanselir Rishi SUnak, Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallance, Menteri Transportasi Grant Shapps, Menteri Dalam Negeri Priti Patel dan Wakil Perdana Menteri Dominic Raab.
Artikel Terkait
Moskow Nasionalisasi Perusahaan Asing yang Keluar dari Rusia
Perang Rusia-Ukraina Bisa Bikin Inflasi Global Naik 2,5 Persen
Rusia Sebut Indonesia Menjadi Tempat Laboratorium Senjata Bilogi AS
Asia Tenggara Gantikan Eropa Jadi Pasar Baru Minyak Bumi Rusia
Delegasi Rusia-Ukraina Melakukan Pembicaraan Hari Pertama di Istanbul Turki
Hasil Perundingan Pembicaraan Delegasi Rusia dan Ukraina di Turki