Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa penggambaran ini mungkin dilebih lebihkan untuk mendramatisasi situasi.
Terlepas dari spekulasi dan kontroversi yang ada, yang jelas adalah bahwa kesehatan Soekarno menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika politik Indonesia pada masa itu.
Setelah peristiwa G30S/PKI, Soekarno semakin kehilangan kekuasaannya dan akhirnya digantikan oleh Suharto pada tahun 1967.
Kondisi kesehatan Soekarno pada masa G30S/PKI memang penuh dengan spekulasi dan kontroversi.
Namun, yang pasti adalah bahwa kesehatan sang Proklamator menjadi salah satu elemen penting dalam sejarah politik Indonesia.
Dengan memahami kondisi kesehatannya, kita dapat lebih mengerti dinamika yang terjadi pada masa itu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perjalanan bangsa ini.***
Artikel Terkait
Kunjungi Kampung Lopang, Calon Walikota Serang Nomor Urut 2 Serap Aspirasi Masyarakat
Dipecat PDI Perjuangan, Begini Reaksi Tia Rahmania Caleg Terpilih DPR RI Dapil Banten
Menguak Tragedi G30S/PKI, Sejarah Kelam yang Tak Akan Terlupakan
Usai Dipecat PDI Perjuangan, Tia Rahmania Laporkan Petinggi Partai ke Bareskrim Polri
Awal Mula Ketegangan Politik Tragedi G30S/PKI, Dari Konflik Ideologi hingga Kudeta Presiden Soekarno
Bonnie Triyana Gantikan Tia Rahmania di DPR RI, Kisah di Balik Pemecatan Kontroversial
IDeaward 2024 – Mengapresiasi Kreativitas dan Inovasi Bangsa
Meningkatnya Pengaruh PKI pada Tragedi G30S/PKI, Sebuah Kilas Balik Sejarah
Profil Bonnie Triyana, Sejarawan yang Kini Mengisi Kursi DPR RI Menggantikan Tia Rahmania
Ciptakan Lingkungan Bebas Banjir, Kecamatan Ciwandan Bangun Kolaborasi Dengan Industri