Kanker Melonjak Pada Anak Muda, Apa Penyebab Kalangan Anak Muda Zaman Sekarang Terkena Kanker Dini

photo author
- Senin, 10 Juni 2024 | 13:53 WIB
Anak Terkena Kanker Dini (Topmedia.co.id / Istimewa)
Anak Terkena Kanker Dini (Topmedia.co.id / Istimewa)

 

 

TOPMEDIA.CO.ID - Kanker merupakan penyakit yang ditakuti dan dihindari oleh semua manusia di dunia tetapi mereka tidak sadar penyebab kanker yang sebenarnya sering dilakukan.

Kanker pada umumnya menyerang dikalangan orang tua yang usianya 65 keatas tetapi sekarang banyak yang terkena kanker dibawah usia 50 tahun.

Dari data BMJ jurnal menggatakan dari 29 jenis kanker secara total angkanya mengalami peningkatan yang drastis dikalangan anak muda. Kanker dini atau disebut juga Early onset cancer.

Dari tahun 1990 sampai 2019 kasus kanker didunia meningkat sampai 79 persen dan yang terjangkit umurnya sekitar 40 tahunan.

Di rumah sakit merekomendasikan screening kanker seperti momogran dan kolonoskopi dimulainya pada usia 50 tahun.

Namun karena adanya peningkatan kasus kanker yang terjadi setiap tahunnya dibawah usia 50 tahun akhirnya di tahun 2021 diubah screening kanker jenis momogran bisa dilakukan pada usia 40 tahun dan jenis kolonoskopi di usia 45 tahun.

Kenapa screening kanker tidak bisa dilakukan diusia yang lebih muda lagi ?
Karena akan ada resikonya dan resiko ini bakal lebih besar jika dilakuin pada usia yang lebih muda lagi.

Baca Juga: Bahaya Memanaskan Nasi Berulang Picu Keracunan

Dari data talk open dari America Media Association dari tahun 2010 sampai 2019 jenis kanker dengan peningkatan tertinggi yaitu kanker gastrointestinal sama kanker saluran empedu yang peningkatannya sampai 142 persen.

Menurut healthline kanker kolorektal dikalangan anak anak usia 10 sampai 14 tahun meningkat gila, karena sangat drastis yaitu meningkat 500 persen dari tahun 2010 sampai tahun 2019.

Para peneliti mengungapkan penyebab dari kanker yang menyerang anak muda karena faktor genetik atau turunan darah.

Tapi faktor genetik adalah bukan faktor utama, faktor utamanya justru dari hal hal yang sebenarnya bisa diubah seperti gaya hidup, asupan, dan seberapa sering manusia berolahraga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X