Pemerintah Thailand Liburkan Ratusan Sekolah dan Gratiskan Ongkos Transportasi Umum Saat Bangkok Diselimuti Polusi

photo author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 19:40 WIB
Polusi pekat di Bangkok, sekolah diliburkan dan transportasi umum gratis. (Foto:  (instagram.com/gemini_nt))
Polusi pekat di Bangkok, sekolah diliburkan dan transportasi umum gratis. (Foto: (instagram.com/gemini_nt))

TOPMEDIA - Berbeda dengan kebijakan di Indonesia. Pemerintah Thailand Liburkan Ratusan Sekolah dan Gratiskan Ongkos Transportasi Umum Saat Bangkok Diselimuti Polusi

Polusi udara memang seringkali menjadi salah satu permasalahan yang sering muncul di kota-kota besar dan bahayanya beresiko pada kehilangan nyawa.

Polusi udara selain dari sisa pembakaran lahan yang terbawa angin dan menyebar juga bisa berasal dari asap kendaraan.

Saat ini, Bangkok adalah salah satu kota yang sedang berperang melawan polusi.

Pada Jumat, 24 Januari 2025, tingkat polutan di Bangkok diketahui berada di level PM2.5 di mana mikropartikel penyebab kanker yang cukup kecil untuk memasuki aliran darah melalui paru-paru mencapai 108 mikrogram per meter kubik, menurut data dari IQAir.

Baca Juga: Amerika Serikat Keluar dari WHO, Donald Trum Menuding WHO Tidak Indpenden Terhadap China

Kemudian pada Sabtu, 25 Januari 2025, IQAir menempatkan Bangkok sebagai kota paling tercemar ke-14 di dunia.

Dengan hasil itu, kualitas udara di Bangkok dikategorikan sebagai kota yang tidak sehat bagi semua orang.

Bangkok termasuk dalam 10 kota teratas di dunia pada awal minggu ini untuk keadaan udara yang tidak bersih.

Baca Juga: Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan untuk Siswa dan Guru, Apa Manfaat dan Tujuannya?

Permasalahan polusi yang dihadapi Bangkok kali ini membuat pemerintah harus meliburkan ratusan sekolah.

Pada Jumat, 24 Januari 2025 pagi hari, setidaknya 352 dari 437 sekolah di bawah Otoritas Metropolitan Bangkok telah diliburkan yang berdampak pada ribuan siswa di 31 distrik.

Jumlah sekolah yang diliburkan itu adalah paling tinggi sejak 5 tahun terakhir.

Penutupan sekolah di Bangkok terjadi ketika Unicef mengatakan dalam sebuah laporan bahwa sekolah bagi 242 juta anak terkena dampak perubahan iklim ekstrem pada tahun 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X