TOPMEDIA.CO.ID - Telah terjadi bencana banjir di Banten, yang telah melanda masyarakat Kabupaten Lebak dibagian Selatan, seperti di Kecamatan Bayah, Cibeber, Cilograng dan Panggarangan pada 9 Oktober 2022 kemarin.
Tentu saja, kejadian tersebut melahirkan silang pandang di masyarakat, baik dikalangan masyarakat biasa, pelajar, mahasiswa, politisi dan akademisi, bagaimana menyelesaikan persoalan bencana banjir di Banten.
Salah satu anggota Badan Pengelola Geopark Bayah Dome dan Geologis Sanggabuana Institute, Iqbal Ahegaf MK angkat bicara, banjir yang terjadi di Sungai Cibareno (Cilograng), Sungai Cidikit (Bayah), Sungai Cimadur (Bayah) dan Sungai Cisiih (Panggarangan) diakibatkan ulah tangan manusia.
Baca Juga: Dampak Insiden Kanjuruhan, 18 Klub Peserta Liga 1 Sepakat Kompetisi Ditunda
Iqbal membedakan antara banjir dan bencana banjir. Menurutnya, banjir itu jikalau diartikan secara ekosentris, adalah (banjir) hal biasa, terjadi berulang setiap musim dengan cycle time yang relative tetap setiap musimnya.
Sedangkan, dalam pengertian ekosentris (banjir) tidak diartikan bencana.
"Contohnya pada manusia seperti halnya buang air kecil, buang air besar, dan rasa sakit ketika dicubit atau dipukul atau ditendang," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media, Selasa, 11 Oktober 2022.
Baca Juga: Daftar 4 Link Nonton Bola Gratis yang Bisa Diperoleh Tanpa Berbayar dan Banyak Dipakai
Iqbal menjelaskan, kekinian banjir diartikan sebagai bencana, hal itu karena kacamata antroposentris, atau menurut penilaian dan pemahaman umat manusia.
Sebab, kata kuncinya adalah ada yang merasa rugi dan dirugikan, ada yang kehilangan sesuatu dan sebagainya.
"Tentu itu manusia bukan pohon, binatang atau makhluk lain. Sebab manusia makhluk yang terlalu ego dalam soal kepemilikan, bahkan Tuhan pun ingin dimiliki secara pribadi atau sekelompok makhluk manusia, kalau bisa," sindir pria lulusan Geologi Universitas Pakuan itu.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru PT Dunia Indah Sejahtera Untuk Posisi Waitress atau Pelayanan Restoran
Lebih lanjut, Iqbal menegaskan, bahwa banjir yang terjadi pada 9 Oktober 2022 kemarin dibeberapa tempat yang disebabkan luapan air sungai Cibareno, Cimadur, Cidikit dan Cisiih adalah bencana.
"Banjir kemarin aku anggap itu adalah bencana, sebab pada musim ini di bulan Oktober. Boleh jadi di bulan berikutnya, November dan Desember akan terjadi lagi," tegasnya.
Artikel Terkait
Banjir Jakarta Trending di Twitter, Cek Data Lengkap di Aplikasi Pantau Banjir Ini Link nya
Banjir Jakarta, Sigit Widodo: APBD Jakarta Rp400 Triliun Tapi Tak Bisa Tangani Banjir
Banten Diguyur Hujan Hari ini, Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Daerah
Banjir dan Longsor Melanda Kecamatan Bayah Provinsi Banten Akibat Hujan Deras Hari Ini
Banjir Wilayah Bayah Kabupaten Lebak Diterjang Banjir, Segini Ketinggiannya Saat Ini
Jawa Timur Diterjang Banjir, 3 Kecamatan Terisolir dan Terendam Banjir Begini Kondisinya
Jembatan di Desa Bayah Timur Ambrol Diterjang Banjir, Ratusan Warga Terancam Terisolir