Beda Buku Tentang Salam Pancasila, Begini Keterangan Dekan II UIN SMH Banten

photo author
- Selasa, 28 Juni 2022 | 21:08 WIB
Dalam rangka Salam Pancasila sebagai Salam Kebangsaan tentang memahami Pemikiran Kepala BPI RI Prov Drs. KH. Yudian Wahyudi, Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN SMH Banten (Tim Topmedia 03)
Dalam rangka Salam Pancasila sebagai Salam Kebangsaan tentang memahami Pemikiran Kepala BPI RI Prov Drs. KH. Yudian Wahyudi, Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN SMH Banten (Tim Topmedia 03)

TOPMEDIA.CO.ID - Dalam rangka Salam Pancasila sebagai Salam Kebangsaan tentang memahami Pemikiran Kepala BPI RI Prov Drs. KH. Yudian Wahyudi, Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN SMH Banten

Masykur mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan beda buku tentang salam pancasila sebagai salam kebangsaan.

Yang mana memahami tentang pemikiran KH. Yudian Wahyudi, sekaligus dia merupakan sebagai Kepala Badan Pembinaan Idiologi Pancasila.

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan, DPKD Latih Pengelola Perpustakaan Desa

"Kegiatan beda buku tentang salam pancasila sebagai salam kebangsaan ini bagaimana cara memahami pemikiran KH. Yudian Wahyudi  yang juga kepala badan pembinaan idiologi pancasila sangat lah bermanfaat. Dan sangatlah bermanfaat untuk dimiliki tugas yang sangat penting untuk negara ini," kata Wakil Dekan II Fakultas Dakwah UIN SMH Banten,Selasa 23 Juni 2022.

"Jadi tidak hanya sebagai figur sebagai seorang profesor dan kiayai akademisi dan ahli agama. Tapi memiliki tugas yaitu bagaimana idiologi pancasila ini menjadi kalimatu syawa itu,"paparnya.

Menanggapi konteksnya yang saat ini sedang rame, kata Masykur bahwa bagaimana gerakan gerakan ras nasional tadi sudah mulai berkembang di kalangan masyarakat Banten.

Baca Juga: Orang Sukses Tak Selalu Sekolah di Negeri, MKKS Kota Serang : Pahami dan Mohon Maklum

"Tadikan sudah saya katakan, itu mulai berkembang di kalangan masyarakat. Oleh karena itu telah terjadinya politik identitas. Sehingga terjadi perkembangan di kalangan masyarakat," ujarnya.

"Nah hal soal ulit kekuasaan dalam hal kekuasaan itu dalam hal soal seleksi pemikiran presiden itu," ungkapnya. "Iya intinya kekuasaan lah iyah," imbuhnya.

Sehingga dalam politik identitas itu sendiri berjalan dan jaringan ras nasional  itu bisa digunakan.

Baca Juga: Sekolah Lapang Cuaca Nelayan, Helldy Pastikan Peningkatan Layanan di Kota Cilegon

"Nah inikan sedang merambah sebenarnya, yang mana dalam Ras Nasional itu bukan hanya di danai oleh negara negara agama," ujarnya.

"Tapi juga diluar itu, Jadi ada kepentingan kepentingan lain yang memang ingin menunggangi gerakan islam ras nasional itu," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X