Anak Jadi Korban Fantasi Orangtua: Fakta Mengerikan Grup Cinta Sedarah di Facebook

photo author
- Rabu, 9 Juli 2025 | 21:22 WIB
Penulis: Gita Putri Yuhelmi, Kinantan Fadila, Andry Munandar (Mahasiswa Administrasi Publik STIA Maulana Yusuf Banten) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Penulis: Gita Putri Yuhelmi, Kinantan Fadila, Andry Munandar (Mahasiswa Administrasi Publik STIA Maulana Yusuf Banten) (Topmedia.co.id/Istimewa)

3. MS, Anggota aktif yang sering mengunggah materi baru yang ditangkap pada 17 Mei 2025 di Jawa Tengah.

Baca Juga: Antisipasi Ruang Lingkup Pemerintah: Maraknya Kasus Korupsi

4. MJ, Terlibat dalam distribusi konten dan perekrutan anggota yang ditangkap pada 20 Mei 2025 di Bengkulu.

5. MA, Membantu penyebaran konten yang ditangkap pada 21 Mei 2025 di Lampung.

6. KA, Menyediakan akun cadangan untuk menyimpan file yang ditangkap pada 21 Mei 2025.

7. IDG (Admin senior, 44 tahun) yang Ditangkap pada 24–25 Mei 2025 di Denpasar, Bali, setelah mengganti nama grup agar tidak terdeteksi patroli daring.

Baca Juga: Antisipasi Ruang Lingkup Pemerintah: Maraknya Kasus Korupsi

Walaupun penangkapan berlangsung dengan cepat, kasus ini membuka pada kita tentang banyak hal yang masih jadi masalah. Pertama, grup ini sudah dibuat sejak Agustus 2024 dan berhasil mengumpulkan lebih dari 32 ribu anggota sebelum akhirnya terdeteksi.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan di media sosial masih belum bisa mengenali dan menindak konten berbahaya, terutama jika bahasanya bukan bahasa Inggris. Kedua, tindakan dari aparat hukum masih bersifat menunggu laporan.

Artinya, selama belum ada warga yang melapor, kegiatan berbahaya seperti ini bisa terus berjalan tanpa henti. Ketiga, banyak orang di masyarakat yang belum paham bahwa membagikan cerita atau fantasi seksual terhadap anak adalah tindakan kriminal. Beberapa orang masih menganggap itu hanya imajinasi, padahal jika yang dibayangkan adalah anak-anak, apalagi anak kandung sendiri, itu sudah termasuk kekerasan seksual yang sangat berat.

Baca Juga: Minimnya Inovasi Teknologi Lokal: Tantangan Besar Menuju Indonesia Maju

Anak-anak tidak bisa memberi izin atau memahami maksud dari tindakan orang dewasa, jadi semua bentuk fantasi seperti itu sudah pasti adalah pelanggaran.

Anak-anak yang menjadi korban dari kekerasan seperti ini akan membawa luka yang mendalam pada dirinya. Mereka akan mengalami trauma yang berkepanjangan, sulit tidur karna merasa waspada pada sekitar, sering merasa ketakutan serta khawatir kejadiannya akan menimpa kembali, dan sangat sulit untuk menaruh kepercayaan terhadap orang lain.

Bahkan di lain situasi ada yang akan mengalami sulitnya belajar karna pikirannya yang masih slalu terbayang oleh kejadian buruk yang menimpa dirinya.

Baca Juga: Perekonomian Di Era Jokowi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X